Potensi Sampah Bantul Capai 400 Ton per Hari, 40 Persennya Berhasil Dikelola Masyarakat
Kepala DLH Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho mengatakan dalam pengelolaan diperlukan dua hal yaitu pengurangan dan penanganan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Bantul.
Kepala DLH Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho mengatakan dalam pengelolaan diperlukan dua hal yaitu pengurangan dan penanganan.
Pengurangan sampah berada ditingkat masyarakat, yaitu dengan melakukan pemilahan.
Baca juga: Cerita Kampung Kumendaman Yogyakarta, Wilayah yang Dulu Jadi Incaran Pencuri Sandal dan Ayam
Sedangkan penanganan sampah menjadi ranah DLH Kabupaten Bantul.
Ia menyebut peran masyarakat Bantul sangat besar, buktinya sampah yang ditangani oleh DLH Kabupaten Bantul jauh lebih sedikit.
"Potensi sampah Kabupaten Bantul per hari itu sekitar 350 sampai 400 ton per hari. Sementara yang ditangani oleh DLH Bantul hanya 100 ton. Kalau bukan dari masyarakat, tentu sampah di Bantul banyak sekali. Untuk saat ini pengurangan sampah di Kabupaten Bantul sekitar 40 persen, sangat besar. Penanganan kami hanya mampu 22 persen," katanya, Rabu (24/03/2021).
Ari menyebut peran masyarakat dalam pengurangan sampah diwujudkan dengan bank sampah dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Ada ratusan bank sampah yang berperan mengurangi sampah.
Baca juga: Antisipasi Kekurangan, Disperindag Gunungkidul Akan Impor Pasokan Cabai Dari Luar
"Saat ini juga banyak BUMDes yang memanfaatkan pengelolaan sampah. Nah ini yang harus terus didorong, kami berikan sosialisasi, fasiitasi, dan edukasi. Karena pengelolaan sampah di Bantul saat ini diprioritaskan pada pengurangan sampah dari sumbernya, dengan pola pemberdayaan masyarakat," terangnya.
Meski pengurangan sampah sudah berjalan baik, ia tidak menampik masih ada perilaku masyarakat yang membuang sampah di sungai.
Pembuangan sampah di sungai membuat sampah tidak terkelola dengan baik.
"Masih ada sampah yang belum terkelola, sampah ilegal yang dibuang ke sungai. Faktanya memang masih terjadi. Ya ini menjadi tugas kita bersama untuk saling mengingatkan, karena sampah ini menjadi permasalahan bersama," tambahnya. (maw)