Cerita Kampung Kumendaman Yogyakarta, Wilayah yang Dulu Jadi Incaran Pencuri Sandal dan Ayam
Kampung Kumendaman, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pernah memperoleh juara pertama tingkat Nasional sebagai kampung dengan tingkat keamanan
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
lihat foto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kampung Kumendaman, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pernah memperoleh juara pertama tingkat Nasional sebagai kampung dengan tingkat keamanan dan kenyaman paling baik beberapa tahun lalu.
Namun, siapa sangka jika kampung tersebut dulunya merupakan kampung rawan kriminalitas di Kota Yogyakarta.
Hal tersebut diungkap oleh sesepuh kampung yang akrab disapa Totok (70), yang mengatakan jika kampung Kumendaman menjadi salah satu tempat sasaran para penjahat.
Baca juga: 4 Shio Kurang Beruntung Kamis 25 Maret 2021 : Ada yang Harus Introspeksi Diri
“Dulu sering terjadi pencurian tapi paling banyak sendal, ayam dan lain-lain,” kata Totok kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).
Menurut pria yang memiliki nama lengkap Sumarmanto ini, pelaku kriminalitas yang datang ke kampungnya biasanya berasal dari luar kota.
Mereka berpura-pura sebagai tamu lalu mengambil barang milik warga sekitar.
Meski tak seberapa barang yang dicuri maling, namun perbuatan para pelaku kerap mengganggu keamanan warga.
Melihat kondisi tersebut, warga kemudian menggencarkan kegiatan ronda malam.
Tak berhenti di sana, warga juga menerapkan sistem keamanan menggunakan CCTV.
Kamera canggih itu terpasang di setiap sisi gang.
“Jadi sekarang kalau ada maling pasti terdeteksi CCTV,” ucapnya.
Setidaknya sejak dua tahun terakhir ini, angka kriminalitas di Kampung Kumendaman menurun bahkan hampir tidak pernah terjadi pencurian.
Sekalipun ada, pelaku kejahatan pasti tertangkap.
“Terakhir, kampung ini pernah terjadi pelaku penjambretan. Muka dan kendaraannya tertangkap CCTV lalu viral dan akhirnya tertangkap,” ujarnya.
Baca juga: 3 Zodiak Kurang Beruntung Kamis 25 Maret 2021 : Bersabarlah!
Tak hanya menyoal kriminalisasi, Kampung Kumendaman juga mengedukasi warga untuk tertib berlalu lintas melalui semboyan spanduk dan juga pengeras suara di masjid.
