Sambut Wacana Sekolah Tatap Muka, Ini Kesiapan Berbagai SMP Negeri di Kota Yogyakarta
Beberapa kepala sekolah di Kota Yogyakarta yang sempat diwawancarai Tribun Jogja sependapat meski pun Pemkot Yogyakarta menginstruksikan
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
Selain itu, terdapat pula rambu-rambu yang wajib dipatuhi para siswa ketika telah memasuki lingkungan sekolah.
"Kami ada 70 westafel bantuan dari Pemkot. Jadi persiapan untuk belajar tatap muka sudah ada," jelasnya
Sementara terkait kuota yang dibolehkan untuk mengikuti belajar tatap muka, lanjut Nuryani, hal itu masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
"Untuk hal itu kami sesuaikan dari disdik. Karena ini kaitannya kesehatan anak pastianya ada pembatasan," ungkap Nuryani.
Ia mengakui untuk saat ini belum ada petunjuk yang lebih spesifik terkait persiapan pembelajaran tatap muka.
Belum Ada Survei ke Wali Murid
Kepala Sekolah Negeri 4 Yogyakarta, Suramanto yang merasakan keresahan yang sama seperti halnya dua kepala sekolah sebelumnya.
Ia mengatakan, secara administrasi SMPN 4 Yogyakarta telah disurvei oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Pemkot Yogyakarta waktu itu telah melalukan verisikasi dan validiasi terkait SOP yang semestinya dijalankan bagi sekolah yang hendak mengadakan pertemuan tatap muka.
Hasilnya menurut Suramanto cukup baik, hanya saja sampai saat ini pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta sama sekali belum berkirim surat atau kuisioner terhadap wali murid apakah mereka mengizinkan anaknya untuk datang ke sekolah mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Kalau survei sudah, cuma untuk surat izin ke ortu yang belum. Karena dari Dinas Pendidikan belum ada arahan. Termasuk kapan pastinya itu dibuka juga belum," terang dia.
Ditanya sejauh mana surat izin tersebut diperlukan, menurutnya hal itu sangat dibutuhkan karena selain menyangkut kesehatan anak, menurut arahan Surat Keputisan Bersama (SKB) tiga menteri menyatakan sebelum dilakukan pembelajaran tatap muka para penyelenggara pendidikan wajib mengantongi izin dari wali murid.
Baca juga: Wacana Sekolah Tatap Muka, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Belum Bersedia Berkomentar
Masih kata Suramanto, Oktober tahun lalu pihaknya telah mengadakan kelonggaran konsultasi, dimana dalam hal itu SMP Negeri 4 Yogyakarta meminta pendapat para wali murid kelas IX jika pembelajaran tatap muka dilakukan meski masih dalam suasana pandemi.
"Jawabannya mereka bersedia. Tapi hanya untuk kelas sembilan saja karena mau ujian. Ya ada 164 siswa yang menyetujui. Tapi dalam operasionalnya hanya 8 siswa saja dalam satu kelas. Begitu rencananya waktu itu," ungkap Kepala Sekolah.
Sementara untuk kegiatan tatap muka di dalam kelas, hingga saat ini pihaknya masih belum menerima petunjuk dan teknis dari pemangku kebijakan tingkat atas. (hda)