Kurang Makan Sayuran Bisa Berbahaya, Bisa Sebabkan Kudis Hingga Gangguan Kardiovaskular
Beberapa penyakit yang sering terjadi karena kekurangan vitamin dan mineral antara lain: Penyakit kudis yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C.
TRIBUNJOGJA.COM - Sebagai orang tua, kita harus membiasakan anak kita untuk mengonsumsi sayur.
Pola makan yang keliru sejak kecil dengan mengesampingkan menu sayuran, membuat anak-anak tidak terbiasa bahkan tidak suka dengan sayur.
Padahal sayur memiliki banyak kandungan manfaat dan kebaikan.
Buah dan sayur kaya akan vitamin A, C, E dan K serta mineral seperti kalium, magnesium, kalsium.
Sayuran juga sumber serat yang baik dan memiliki sifat antioksidan. Tidak mengkonsumsi buah dan sayuran membuat tubuh lebih rentan terhadap kekurangan nutrisi dan berbagai penyakit.
Baca juga: Jangan Lewatkan Sarapan Agar Memiliki Tubuh yang Sehat dan Berat Badan yang Ideal, Ini Penjelasannya
Baca juga: Manfaat Sholat Dhuha untuk Kesehatan Umat Islam, Dapat Menurunkan Kadar Glukosa dalam Darah
Beberapa penyakit yang sering terjadi karena kekurangan vitamin dan mineral antara lain:
Penyakit kudis yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C.
Rabun senja karena kekurangan vitamin A.
Penyakit hemoragik atau gangguan perdarahan karena kekurangan vitamin K.
Anemia, osteoporosis, dan gondok yang disebabkan oleh kekurangan mineral (zat besi, kalsium, dan yodium).
Efek kurang makan sayur
Melihat manfaatnya yang tinggi, kurang makan sayur bisa memicu penyakit berikut:
1. Gangguan kardiovaskular
Konsumsi banyak buah dan sayuran mengurangi risiko masalah kardiovaskular serta komplikasi.
Risiko penyakit jantung di antara individu yang mengonsumsi lebih dari lima porsi buah dan sayuran per hari diperkirakan berkurang 20 persen.
Sayuran juga terbukti mampu mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskular.
Sebab, sayuran mengandung antioksidan dan antiinflamasi yang mampu melindungi jantung.
Selain itu, sayuran membantu mengatur tekanan darah dan glukosa darah.
Sayuran juga mencegah kerusakan miokard, memodulasi aktivitas enzim, mengatur ekspresi gen, dan jalur pensinyalan yang terkait dengan penyakit kardiovaskular.
2. Masalah Pencernaan
Sayuran adalah sumber serat yang membantu merangsang pergerakan usus dan mempermudah pencernaan makanan.
Riset 2016 dalam Jurnal Nature juga membuktikan sayuran berdaun hijau mengandung sulfoquinovose, gula yang berperan sebagai sumber energi E. coli.
E.coli adalah bakteri baik yang membantu mencegah pertumbuhan dan kolonisasi bakteri jahat.
Baca juga: Alasan Penderita Diabetes Tak Boleh Melewatkan Sarapan, Awas Kadar Gula Darah!
3. Gangguan metabolisme
Sindrom metabolik ditandai dengan gangguan glukosa darah, peningkatan tekanan darah, dislipidemia, dan obesitas abdominal.
Pola makan yang kaya buah dan sayuran dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes melitus, hiperlipidemia, dan hipertensi.
Sayuran juga kaya serat yang membantu mengurangi lipoprotein densitas rendah dan menyeimbangkan kadar glukosa darah.
Dengan mengonsumsi sayuran, tekanan darah lebih terkontrol dan risiko sindrom metabolik pun berkurang.
4. Gangguan penglihatan
Sayuran berdaun hijau membantu meningkatkan kinerja visual mata danmencegah penyakit mata terkait usia.
Karotenoid lutein dan zeaxanthin dalam sayur juga melindungi mata dari katarak dan mencegah penyakit mata terkait penuaan serta degenerasi makula. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Hal yang Terjadi Jika Kita Kurang Makan Sayur"