Biaya Membengkak, Perubahan Trase Tol Yogya-YIA Kulon Progo Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Biaya Membengkak, Perubahan Trase Tol Yogya-YIA Kulon Progo Tunggu Kepastian Pemerintah Pusat

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
Jasa Marga
ILUSTRASI - Proyek Tol Yogyakarta-Bawen-Solo 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menanti hasil pembahasan dengan pemerintah pusat terkait penentuan rencana jalur tol seksi III Solo- Yogyakarta-Bandara YIA yang akan terhubung Purworejo-Cilacap.

Sebelumnya, polemik penentuan trase tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo muncul sejak sosialisasi pembangunan tol seksi III dimulai di Desa Mlangi, Kelurahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman.

Warga setempat menolak jika trase yang telah ditentukan melintas ke pintu masuk desa, lantaran di desa itu terdapat bangunan masjid Pathok Negoro yang merupakan bangunan cagar budaya.

Kepala Dinas Pertanahanan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno mengatakan, Senin besok pemerintah DIY akan melaksanakan rapat dengan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marives).

Agenda tersebut diharapkan menghasilkan keputusan terkait pemilihan jalur yang akan digunakan dalam pembangunan jalan tol seksi III itu.

"Sampai saat ini masih belum ketemu kesepakatan penlok (penetapan lokasi) untuk seksi III. Oleh karena itu besok Senin kami mau rapat dengan Menko Marives," katanya, kepada Tribunjogja.com, Minggu (14/3/2021)

Krido menambahkan, trase Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo nantinya akan melintasi dua provinsi, yakni trase yang terletak di DIY sepanjang 60,93 Kilometer dan trase yang terletak di Jawa Tengah sepanjang 35,64 Kilometer.

Rencananya jalan Tol Solo-Jogja-YIA Kulonprogo terbagi atas tiga seksi, yakni seksi satu dari Kartasura-Purwomartani Sleman (42,37 km), seksi dua Purwomartani Sleman-Gamping Sleman (23,42 km), seksi tiga Gamping Sleman-Purworejo Jawa Tengah (30,77 km).

Baca juga: Rp308 Miliar Uang Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Solo Guyur Enam Desa di Klaten

Baca juga: Seluas 41,6 Hektare Tanah Terdampak Tol Yogyakarta-Solo di Klaten Sudah Dibebaskan

Ia menjelaskan, materi yang akan dibahas dengan Kemenko Marives dalam rapat nanti yakni pemaparan trase terbaru.

"Setelah sudah ketemu dan disetujui, nantinya ya kami sosialisasikan ke masyarakat," jelas Krido.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Kementerian PUPR Totok Wijayanto mengatakan, selain menambah pengeluaran biaya, perubahan jalur yang tak kunjung selesai ini juga memakan waktu pengerjaan ke depannya.

Sesuai kontraknya, pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta- YIA Kulonprogo menggunakan metode Design and Build (Rancang Bangun) sehingga dapat mengefisiensi waktu dan juga biaya. 

Namun, setelah ada perubahan trase, desain baru yang  tol menjadi elevated (melayang) dan mengalami pergeseran rute sekitar 1,6 Km.

"Dengan adanya perubahan jalur ini sangat memakan waktu. Harusnya tahun ini sudah mulai proses penetapan lokasi, pemberkasan dan lain-lain, tapi ya mengganggu sekali karena tim lapangan belum bisa bergerak," kata Totok.

Desain terkini pun masih belum ditetapkan lantaran semua pihak masih menunggu persetujuan dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved