Belasan Kayu di Makam Tua Gunungkidul Dicuri, Keluarga Curiga Diambil Kolektor
"Kemungkinan kayunya itu diambil oleh kolektor, karena bahannya kayu jati yang bagus dan kuat," katanya ditemui di rumahnya, Kamis (11/03/2021).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sejumlah balok kayu dari dua makam tua di kompleks pemakaman umum Demang Wonopawiro, Kalurahan Piyaman, Wonosari, Gunungkidul hilang dalam semalam.
Peristiwa itu baru diketahui pada Rabu (10/03/2021) subuh.
Adapun keduanya merupakan makam dari pasangan suami-istri Kyai Merto Karyo dan Nyai Merto Karyo.
Keturunannya pun masih menetap di sana.
Supardiyono (58), cucu dari Kyai Merto Karyo meyakini pelakunya bukan warga Piyaman.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta 12 Kali Beruntun Raih Predikat WTP
Sebab warga sekitar sudah sangat mengenal dua tokoh tersebut.
"Kemungkinan kayunya itu diambil oleh kolektor, karena bahannya kayu jati yang bagus dan kuat," katanya ditemui di rumahnya, Kamis (11/03/2021).
Rupanya, penggunaan kayu jati sebagai nisan makam sudah jadi tradisi keluarga.
Menurut Supardi, buyutnya yang bernama Riwet juga menggunakan balok kayu serupa sebagai nisan.
Adapun makamnya juga berada di sana.
Makamnya sendiri terbilang sudah sangat tua, karena menurutnya kayu sudah terpasang sejak sebelum ia lahir.
Kayu nisan Mbah Riwet pun rupanya juga pernah dicolong orang.
"Kejadiannya sudah lama, hanya diambil sebentar lalu dikembalikan lagi," kata pensiunan ASN ini.
Supardi mengakui leluhurnya itu termasuk orang terpandang di Kalurahan Piyaman.
Mereka juga lah yang sempat memimpin wilayah tersebut di masa lalu dan dipanggil Lurah oleh warga setempat.