Bagaimana Cara Diet Aman dan Sehat? Begini Jawaban Nutrisionis

“Diet itu masing-masing. Bisa saja dietnya cocok ke A, tapi tidak cocok ke B atau sebaliknya. Setiap orang kan berbeda-beda, tergantung hormon

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Istockphoto
Ilustrasi makanan sehat 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Banyak diet yang dilakukan masyarakat mengikuti dari apa kata selebriti atau juga tutorial di YouTube. 

Namun sebenarnya, diet itu benar-benar bersifat personal dan tidak bisa asal mengikuti kata selebriti maupun langkah-langkah di internet.

“Diet itu masing-masing. Bisa saja dietnya cocok ke A, tapi tidak cocok ke B atau sebaliknya. Setiap orang kan berbeda-beda, tergantung hormon, kondisi tubuh,” ungkap Nutrisionis Iriyanti Harun SKM MGizi kepada Tribun Jogja, Sabtu (6/1/2021).

Ia menjelaskan, siapapun yang ingin melakukan diet, perlu bertanya atau asesmen terlebih dahulu ke seseorang profesional.

Baca juga: Perjuangan Diet Seorang Perempuan, Lakukan Berbagai Cara untuk Turunkan Berat Badan, Tapi?

Dengan begitu, dia akan menemukan metode diet yang tepat untuk dirinya.

“Ya kita lihat dulu, berapa tingginya, berat badannya, penyakit bawaannya, pemeriksaan laboratoriumnya. Ini biar jelas, dia bisa diet seperti apa,” paparnya lagi.

Ditanya mengenai diet yang menyehatkan, Iriyanti mengungkapkan, diet sehat itu bisa dilakukan seumur hidup.

Ia cukup prihatin ada berbagai macam diet yang tidak sehat diikuti oleh masyarakat gara-gara selebriti mempromosikannya.

“Untuk diet sehat pastinya kita yang sedang diet jadi tidak stres, senang, tidak uring-uringan dan tidak memberikan dampak ke lingkungan sekitar,” beber perempuan yang akrab disapa Ryan ini.

Ia mencontohkan, jika ada orang yang sedang diet tapi enggan makan banyak makanan ketika sedang kumpul-kumpul, maka itu adalah indikasi diet tidak sehat.

Menurutnya, diet seperti itu memberikan dampak tidak baik ke lingkungan karena efek psikologis penolakan orang.

“DIet seumur hidup, misalnya apakah diet ini bisa dilakukan sampai umur 90 tahun. Bisa enggak pas diet itu tidak stres, tidak menjauhkan pertemanan dan lingkungan sosial?” ujar Ryan.

Ryan mengatakan, diet berbahaya itu bisa membuat orang sakit. Maka, sebaiknya, jika berniat diet, harus dikawal oleh profesional.

“Contohnya, jika kita mengonsumsi sesuai dengan kebutuhan, maka sebenarnya itu bisa menyakitkan. Kita tidak merasa nyaman. Rambut akan rontok, lemas. Diet seperti itu hanya berjalan 6-12 bulan saja,” jelasnya.

Baca juga: Gangren, Perubahan Warna Kulit Sebagai Gejala Baru Covid-19, Dokter RSA UGM Berikan Penjelasan

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved