Pergerakan Satgas Berani Hidup untuk Tekan Angka Kasus Bunuh Diri di Gunungkidul Terbilang Minim

Minimnya pergerakan Satgas Berani Hidup juga diakui Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Drajad Ruswandono

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
via kompas.com
Ilustrasi bunuh diri 

Namun sejak diterbitkan, pihaknya tak mengetahui apakah pelaksanaannya berjalan atau tidak.

"Itu seharusnya jadi payung hukum, tapi implementasinya entah sampai mana," tuturnya.

Baca juga: Masalah Kesehatan dan Ekonomi Disebut jadi Penyebab Banyaknya Lansia di DIY Bunuh Diri  

Baca juga: Kisah Bocah Bujuk Ayahnya yang Mau Bunuh Diri : Bentar Lagi Teteh Mau Ulang Tahun, Ayah Turun

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty, menilai Satgas Berani Hidup seharusnya bisa jadi patokan dalam penanggulangan bunuh diri. Sebab anggotanya terdiri dari lintas sektor.

Ia menyebut pihaknya memiliki program pencegahan sendiri. Namub diakuinya dinkes tak mungkin bergerak sendiri, karena otomatis akan kewalahan.

Mengingat ada persoalan kesehatan lain yang juga perlu ditangani.

"Ibaratnya seperti Satgas Covid-19 ini, kalau hanya kami yang bergerak, ya, percuma," ujar Dewi. 

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved