UPDATE Peta Epidemiologi Covid-19: Jumlah Zona Merah di Sleman Turun Drastis, Berikut Rinciannya
Dari total 17 kapanewon yang ada di Sleman, saat ini ada lima kapanewon yang masih berstatus zona merah Covid-19.
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jumlah kapanewon atau kecamatan berstatus zona merah di wilayah Kabupaten Sleman mengalami penurunan cukup drastis.
Hal itu berdasarkan dari hasil update terbaru peta epidemiologi yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman per 7 Februari 2021.
Berdasarkan update terkini peta epidemiologi sebaran Covid-19 di Sleman, dari total 17 kapanewon yang ada di Sleman, saat ini ada lima kapanewon yang masih berstatus zona merah Covid-19.
• Pengetatan di Perbatasan Masuk DIY Akan Dimulai Hari Ini, Berikut Aturan dan Teknis Pemeriksaannya
• Sekda DI Yogyakarta Sebut Kasus COVID-19 Mulai Alami Penurunan
Sementara 12 kapanewon lainnya kini telah beralih menjadi berstatus zona oranye penyebaran virus corona.
Berikut rincian selengkapnya :
Zona Merah
- Pakem
- Tempel
- Moyudan
- Kalasan
- Prambanan
Zona Oranye
-
Cangkringan
-
Sleman
-
Ngaglik
-
Seyegan
-
Mlati
-
Depok
-
Godean
-
Berbah
-
Gamping
-
Turi
-
Minggir
-
Ngemplak
Hal ini merupakan perubahan yang lebih baik, bila dibandingkan dengan peta epidemiologi dua pekan sebelumnya.
Pada peta epidemiologi Covid-19 wilayah Sleman per 26 Januari 2021 lalu, tercatat ada 14 kapanewon yang berstatus zona merah.
Sementara, hanya tiga kapanewon yang berstatus zona oranye.
Hingga saat ini, kasus aktif Covid-19 di wilayah Kabupaten Sleman tercatat mencapai 1.981orang.
Sementara untuk total kumulatif kasus positif terkonfirmasi Covid-19, berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, di Sleman hingga saat ini tercatat ada 8.970 kasus.
Sebanyak 6.830 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Sementara 159 orang dinyatakan meninggal terkonfirmasi positif Covid-19.

Update Covid-19 di DIY
Berdasarkan data terakhir, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah DI Yogyakarta bertambah sebanyak 291 kasus pada Rabu (10/2/2021).
Sehingga total kasus positif saat ini menjadi 24.273 kasus.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 di DIY, Berty Murtiningsih, merinci distribusi kasus terkonfirmasi berdasarkan wilayah.
Yakni Kota Yogyakarta sebanyak 33 kasus, Bantul 74 kasus, Kulon Progo 29 kasus, Gunungkidul 7 kasus, dan Sleman 148 kasus.
Penambahan kasus hari ini terjaring melalui upaya periksa mandiri 52 kasus, tracing kontak kasus positif 175 kasus, dan masing-masing satu kasus untuk skrining karyawan kesehatan serta skrining pasien.
"Belum ada info terdapat 62 kasus," papar Berty.
Berty juga melaporkan penambahan kasus meninggal, yakni sebanyak 7 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 564 kasus.
Rincian kasus meninggal adalah sebagai berikut :
1. Kasus 18.676 : Laki laki, 10 tahun, Gunungkidul
2. Kasus 22.851 : Perempuan, 75 tahun, Kota Yogyakarta
3. Kasus 19.848 : Perempuan, 85 tahun, Gunungkidul
4. Kasus 20.037 : Laki laki, 73 tahun, Gunungkidul
5. Kasus 22.505 : Perempuan, 63 tahun, Bantul
6. Kasus 23.524 : Perempuan, 82 tahun, Gunungkidul
7. Kasus 23.534 : Laki laki, 83 tahun, Gunungkidul
• PPKM Skala Mikro DI Yogyakarta, Sri Sultan HB X Berharap RT RW Serius Tangani Pandemi Covid-19
• Pengecekan Surat Rapid Antigen di Perbatasan Dilaksanakan Secara Acak
Sedangkan kasus sembuh juga bertambah sebanyak 254 kasus.
Maka total kasus sembuh hingga saat ini menjadi 17.623 Kasus.
Rincian kasus sembuh berdasarkan domisili wilayah adalah Kota Yogyakarta 38 kasus, Bantul 37 kasus, Kulon Progo 167 kasus, Gunungkidul 8 kasus, dan Sleman 3 kasus.
( Tribunjogja.com )