Kabupaten Sleman
Pembelajaran Tatap Muka di Sleman Tunggu Hasil Evaluasi PPKM
Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Sleman belum ada kejelasan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Sleman belum ada kejelasan.
Sedianya, akan digelar pada 1 Februari 2021 kemarin, namun urung dilaksanakan.
Sebab, masih ada perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) dalam upaya pengendalian Corona Virus Disease-2019 ( COVID-19 ).
Bupati Sleman, Sri Purnomo mengungkapkan, pembelajaran tatap muka di Sleman rencana awalnya memang akan dilaksanakan 1 Februari lalu.
Tetapi pelaksanannya ditunda, karena ada kebijakan PPKM yang mengharuskan siswa belajar online.
• Masih Riskan, Disdikpora DIY Belum Akan Buka Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Saat ini, pihaknya mengaku masih akan menunggu pelaksananaan PPKM selesai.
"Setelah selesai dari PPKM, hasilnya seperti apa, akan kami evaluasi dengan Dinas Pendidikan," kata Sri Purnomo, kemarin.
Mengenai pembelajaran tatap muka, kata dia, Pemerintah Kabupaten Sleman berpedoman pada rambu-rambu dari Kemendikbud dan Pemerintah Provinsi DIY.
Saat ini, masih menunggu hasil evaluasi dari pengetatan kegiatan masyarakat berbasis mikro.
Kendati demikian, Sri Purnomo mengatakan, skenario-skenario untuk proses pembelajaran tatap muka sudah disiapkan.
Namun, bukan dirinya yang nanti menjalankan.
"Sudah kita siapkan skenario - skenario, dan itu sudah bukan saya. Saya hanya menyiapkan saja," kata Sri Purnomo yang akan mengakhiri masa Dinas Bupati Sleman pada tanggal 17 Februari.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sleman, Ery Widaryana sebelumnya mengungkapkan, persiapan di sekolah masih tetap jalan.
• Pemkab Sleman Tunda Pembelajaran Tatap Muka
Meskipun pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas ditunda.
Menurut dia, penundaan dilakukan karena ada aturan perpanjangan PTKM sekarang PPKM, sekaligus mempertimbangkan penularan kasus COVID-19 yang ada di Kabupaten Sleman.
Melihat kondisi saat ini, menurut dia, masih ada orang tua yang khawatir dan belum mengizinkan untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
"Dulu sudah mengijinkan, (tapi) ada yang mencabut lagi," terang Ery.
Keputusan untuk membuka sekolah, memang harus mendapat persetujuan, bukan saja dari Pemerintah Daerah, tetapi juga dari pihak sekolah, dan komite sekolah yang merupakan perwakilan dari para orang tua murid.
Ery mengatakan, meskipun ditunda, persiapan sekolah di Sleman untuk menggelar pembelajaran tatap muka di masa pandemi terus berjalan.
Sarana dan prasarana sekolah untuk dapat penerapan protokol kesehatan, menurut dia, sudah tidak ada masalah.
Check list kesiapan juga sudah dilaksanakan.
"Di sekolah juga sudah ada satgas COVID-19," paparnya.
Pembelajaran tatap muka saat ini ditunda.
Ery belum bisa memutuskan sampai kapan.
Sebab masih melihat situasi dan kondisi.
• Pembelajaran Tatap Muka di DI Yogyakarta Dipastikan Tak Bisa Digelar pada Bulan Februari
Terpisah, Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya menyampaikan, aturan Pemerintah Pusat untuk memperpanjang PTKM sekarang PPKM harus dihormati.
Karenanya, rencana Pemerintah Kabupaten Sleman yang awalnya akan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas, sementara ditunda.
"Kita hormati. Rencananya, (belajar tatap muka) 1 Februari, ya kita mundur sampai selesai PTKM," ujar Sekda.
Diketahui, Pemerintah Kabupaten Sleman rencananya akan menerapkan pembelajaran tatap muka di masa pandemi corona, pada 1 Februari 2021.
Bahkan, sejumlah sekolah sudah dilakukan peninjauan sarana dan prasarana. Antara lain, di SDN 1 Cebongan, SD Margomulyo Seyegan, SMPN 1 Seyegan, SMP Muhammadiyah Minggir, SMPN 1 Godean, SMPN 3 Godean dan SDN Krapyak, Sidoarum, Godean.
Namun karena Pemerintah memperpanjang PPKM dan melihat penyebaran kasus COVID-19 yang dinilai masih tinggi, maka kebijakan Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas terpaksa ditunda.( Tribunjogja.com )