Masih Riskan, Disdikpora DIY Belum Akan Buka Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
Pembelajaran tatap muka masih belum akan dibuka di sekolah DIY, melihat kondisi dari penanganan Covid-19 dan pemberlakuan Pengetatan
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pembelajaran tatap muka masih belum akan dibuka di sekolah DIY, melihat kondisi dari penanganan Covid-19 dan pemberlakuan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM).
Hingga sekarang, sekolah di DIY masih tetap memaksimalkan pembelajaran jarak jauh atau daring, sembari mempersiapkan segala sesuatu jika pembelajaran tatap muka diputuskan dibuka.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Didik Wardaya mengatakan, pembelajaran tetap terlaksana dengan cara daring sesuai dengan kebijakan PSTKM di DIY.
Pihaknya selanjutnya akan melakukan evaluasi dan melihat perkembangan dan kebijakan pemerintah daerah terkait pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Polisi Ringkus TMJ, Pria Tua Asal Jetis Bantul yang Tega Cabuli Tiga Anak Tetangga Berkali-kali
"Sementara ini kita masih daring sesuai dengan kebijakan PSTKM di DIY. Kita mengikuti itu. Kita lihat perkembangannya sebenarnya, yang jelas pembelajaran jalan terus. Hanya selama PSTKM itu, untuk praktek SMK kita tunda dulu. Sampai dua minggu ke depan, kita tunda dulu. Nanti kita evaluasi kembali menjelang itu, perkembangannya seperti apa dan mengikuti perkembangan pemerintah daerah," tuturnya, Jumat (29/1/2021).
Melihat kondisi yang terjadi sekarang, kemungkinan pembelajaran daring masih akan dilaksanakan hingga akhir semester ini dan waktu yang belum ditentukan.
Meski daring, pihak dinas telah mengantisipasi. Antisipasi dalam hal cara penilaian kepada siswa, simulasi dan banyak hal untuk mendukung pembelajaran.
Begitu pula dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ajaran baru ini. Semua telah diantisipasi.
"Kemungkinan besar seperti itu, sampai habis semester. Karena kita sudah mengantisipasi itu, satu bagaimana memberikan penilaian untuk masa-masa seperti ini. Artinya, penilaian akhirnya seperti apa kita sudah membikin semacam alternatif maupun simulasi. Kedua kita juga sudah mengantisipasi kira-kira PPDB," katanya.
Didik pun mendapatkan banyak masukan dari orangtua siswa yang menginginkan pembelajaran tatap muka segera dibuka.
Namun, ada juga orangtua siswa yang masih belum menginginkan anak-anaknya belajar tatap muka secara langsung di sekolah.
Hal ini karena kondisi saat ini masih sangat riskan dan kecenderungan kerumunan bisa terjadi. Oleh karena itu, semua harus disiapkan matang-matang.
Baca juga: Sudah Jalankan Prokes, 26 Suster dan 29 Karyawan di Biara St Anna Sleman Positif Covid-19
"Ada dua versi, satu sebagian besar yang menginginkan segera dibuka. Sebagian juga menginginkan masih berbahaya. Kemarin kita juga ada komplain dari orangtua, kok sekolah mengedarkan ini persetujuan ini orangtua untuk masuk. Kalau tak setuju, sebenarnya tak ada masalah. Wong tetep kita layani dengan pembelajaran jarak jauh. Tapi itu sebagai bahan pertimbangan saja. Masukan dari orangtua. Ini sangat tinggi, ini juga belum sifatnya membuka pembelajaran kecenderungan terjadi kerumunan. Itu yang kita antisipasi," tuturnya.
Para siswa pun diimbau tetap semangat belajar di rumah dengan lebih aman dan nyaman, tanpa mengurangi pemahaman siswa.