Berita Kesehatan
Ini Tanda-tanda Saat Diabetes Mulai Tak Terkendali : Sering Kesemutan dan Mati Rasa
Jika seseorang mati rasa atau kesemutan, mereka mungkin mengalami kerusakan saraf, atau neuropati diabetes.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Penderita diabetes terkadang mengalami polidipsia, suatu bentuk rasa haus yang ekstrem.
Ini umum terjadi pada diabetes tipe 1, dan juga bisa terjadi pada tipe 2 ketika kadar gula darah sangat tinggi.
Glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi dan rasa haus, serta dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap air.
Seseorang mungkin mengalami:
- Kebutuhan air yang sangat besar
- Mulut kering kronis
- Pusing
Bahkan ketika seseorang meminum lebih banyak cairan, dehidrasi dapat terjadi.
Baca juga: Jika Anda Sudah Mengalami Hal Ini, Maka Anda Positif Pradiabetes
5. Ketoasidosis diabetik
Dehidrasi dapat berkontribusi pada ketoasidosis diabetik (DKA), keadaan darurat yang mengancam jiwa yang dapat muncul ketika tubuh tidak dapat mengakses glukosa untuk energi, dan lemak malah mulai rusak.
Keton adalah produk sampingan dari proses ini. Saat mereka menumpuk di dalam darah, mereka bisa membuat darah menjadi terlalu asam.
Gejala DKA meliputi:
- Pusing
- Mual dan muntah
- Kebingungan
- Sakit perut
- Napas berbau buah
- Kehilangan kesadaran dan mungkin koma diabetes
Penderita diabetes yang mengalami gejala DKA membutuhkan perhatian medis segera. DKA bisa berakibat fatal, dan membutuhkan perawatan darurat di rumah sakit.
Baca juga: 3 Gejala Paling Umum Diabetes, Sebelum Penyakit Ini Benar-benar Merusak Tubuh
6. Nafsu makan meningkat tanpa penambahan berat badan
Seseorang dengan diabetes mungkin memiliki kadar glukosa darah tinggi, tetapi sel mereka tidak dapat mengakses glukosa ini untuk digunakan sebagai energi.
Ini terjadi karena tubuh:
- Tidak menghasilkan insulin atau
- Tidak dapat menggunakan insulin dengan benar
Insulin diperlukan untuk memproses glukosa secara efektif. Bahkan jika seseorang memiliki kadar gula darah yang tinggi, tubuhnya mungkin kekurangan energi.
Hal ini dapat menyebabkan polifagia, di mana tubuh memicu tanda-tanda lapar saat mencoba mendapatkan akses ke bahan bakar. Bahkan ketika seseorang makan, rasa lapar bisa bertahan, karena tubuh terus meminta bahan bakar.