Calon Penumpang Gunakan GeNose C-19 untuk Pemeriksaan COVID-19 di Stasiun Tugu Yogyakarta

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Andika (22) siang ini (Kamis, 4/2/2021) berniat berangkat ke Jakarta.

Sebagaimana peraturan selama pandemi, setiap penumpang kereta api jarak jauh (KAJJ) diharuskan menyertakan hasil pemeriksaan COVID-19 nonreaktif atau negatif. 

Di Stasiun Tugu Yogyakarta hari itu, ia memilih melakukan pemeriksaan dengan GeNose C-19, alat screening COVID-19 buatan tim peneliti UGM. 

Kali itu adalah pengalaman pertama Andika mencoba GeNose C-19.

"Baru pertama kali coba. Tahu ada GeNose C-19 kemarin dari Instagram KAI," kata pemuda yang berdomisili di Jakarta itu. 

• Pemeriksaan dengan GeNose C-19 Mulai Berlaku di Stasiun Tugu Yogyakarta dan Pasar Senen

Ia mengaku, memilih GeNose C-19 dibanding rapid test yang juga disediakan di Stasiun Tugu Yogyakarta karena harganya yang lebih murah. 

"Lebih murah, lebih terjangkau, tadi bayar hanya Rp20 ribu. Senang juga karena termasuk yang awal mencoba GeNose, pemakaiannya juga mudah," terangnya. 

Pertama-tama, Andika harus melakukan pendaftaran dan pembayaran pemeriksaan GeNose C-19 di loket yang telah tersedia.

Kemudian, ia langsung bisa menggunakan alat tersebut lewat loket di sampingnya. 

Mula-mula, petugas akan memberikan instruksi cara penggunaan GeNose C-19.

Kemudian, calon penumpang akan mengembuskan napas ke kantung udara yang telah disediakan sesuai instruksi petugas. 

Tak sampai 3 menit kemudian, calon penumpang dipersilakan menunggu hasil pemeriksaan GeNose C-19 yang membutuhkan waktu sekitar 5 menit. 

"Harapannya pemeriksaan dengan GeNose ini ada terus," imbuh Andika. 

• Mulai 5 Februari 2021, PT KAI Hadirkan GeNose C19 di Stasiun Yogyakarta untuk Penumpang Jarak Jauh

Alasan memilih GeNose C-19 yang sama diutarakan calon penumpang lainnya, Vio.

Ia mengungkapkan, biaya GeNose C-19 relatif lebih terjangkau dibandingkan tes rapid antigen dan PCR.

“Saya biasanya menggunakan rapid, dan itu harganya lumayan untuk kalangan mahasiswa seperti saya, sedangkan GeNose dengan biaya 20 ribu terbilang sangat terjangkau. Kebetulan hari ini launching dan saya ingin mencobanya untuk pertama kali,” ucapnya.

Sebelumnya, ia telah cukup banyak menerima informasi terkait GeNose C-19 dari media sosial, meski ia baru mengetahui bahwa GeNose C-19 sudah mulai diterapkan di Stasiun Tugu.

"Tadi kebetulan diberitahu bahwa GeNose mulai digunakan hari ini jadi saya langsung tertarik untuk mencoba," ucapnya.

“Beberapa waktu lalu memang sempat ramai di Twitter mengenai GeNose. Saat mau mendaftar tadi baru tahu kalau di sini sudah bisa menggunakan GeNose, jadi saya memilih ini,” sambung Vio.

GeNose C-19 mulai digunakan di Stasiun Tugu, Yogyakarta, Rabu (3/2/2021) sebagai alternatif pemeriksaan kesehatan.

Penggunaan GeNose C-19 juga mulai diujicobakan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta.

• WASPADA, GeNose C19 Banyak Dijual di Situs Belanja Online, Masyarakat Jangan Terjebak

Sementara, peluncuran secara resmi akan dilakukan pada Jumat (5/2/2021) mendatang.

Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr Hargo Utomo mengungkapkan, Rabu (3/2/2021) merupakan hari soft launching implementasi GeNose C-19 di stasiun kereta api. 

“Beberapa penumpang sudah mencoba untuk menggunakan GeNose dan mudah-mudahan implementasinya bisa berjalan dengan baik, “ ucap Hargo. 

GeNose C-19 merupakan produk inovasi berbasis riset berupa hidung elektronik pendeteksi volatile organic compound dalam napas manusia, yang ditemukan oleh tim peneliti UGM yang dipimpin Prof Kuwat Triyana.

Produk ini mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Desember 2020.

Penggunaannya untuk screening COVID-19 bagi penumpang kereta api jarak jauh di wilayah Pulau Jawa disetujui oleh Satgas COVID-19 dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi COVID-19. ( Tribunjogja.com )