UPDATE Aktivitas Gunung Merapi : Kubah Lava Terus Tumbuh hingga Potensi Guguran Awan Panas

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, juga mengonfirmasi bahwa telah terjadi pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Kubah Lava Baru 2021 

Hal itu dikarenakan terjadi awan panas guguran yang cukup intens, yakni sebanyak 52 kali pada 27 Januari 2021 dan masih berlanjut hingga 28 Januari 2021.

"Karena lava yang keluar langsung menjadi guguran dan tidak sempat lagi membentuk kubah," terang Hanik. 

AWAN PANAS - Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Gunung Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat. Arah angin dari barat  menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari  persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu.
AWAN PANAS - Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Gunung Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. (TRIBUNJOGJA/ Setya Krisna Sumargo)

Volume kubah lava masih kecil

Adapun sebelumnya, Hanik menjelaskan, laju pertumbuhan kubah lava per 22 Januari 2021 sebesar 19.000 m3/hari dengan rata-rata 8,6 ribu/hari (1 minggu).

Menurut Hanik, volume kubah lava tersebut masih terbilang kecil. Sebab, rata-rata pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi pada fase-fase erupsi lainnya adalah 20.000 m3 per hari.

Sedangkan, rata-rata total volume kubah lava yang dihasilkan mencapai 3,5-4 juta m3.

"Volume kubah lava ini masih kecil, jauh lebih kecil dari tahun 2006. Rata-rata pertumbuhan kubah lava Merapi itu 20.000 m3 per hari. Sedangkan, rata-rata total volume 3,5-4 juta m3," ucapnya.

AWAN PANAS - Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Gunung Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat. Arah angin dari barat  menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari  persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu.
AWAN PANAS - Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Gunung Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. (TRIBUNJOGJA/ Setya Krisna Sumargo)

Sementara itu, BPPTKG melaporkan pada Minggu (31/1/2021) aktivitas kegempaan Gunung Merapi yang terjadi di antaranya 1 kali awan panas guguran, 84 kali gempa guguran, dan 2 kali gempa hybrid/fase banyak.

Laju rata-rata deformasi atau pemendekan melalui pengamatan electronic distance measurement (EDM) Babadan sebesar 0,3 cm/hari (dalam tiga hari).

Selain itu, teramati 23 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.000 m mengarah ke barat daya (hulu Kali Krasak dan Kali Boyong).

Teramati pula 1 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 600 m mengarah ke barat daya (hulu Kali Krasak dan Boyong).

Hanik menyampaikan, pada periode terebut asap berwarna putih, intensitas tebal dengan ketinggian 100 m di atas puncak. 

Baca juga: Aktivitas Masih Tinggi, Senin Dini Hari Gunung Merapi Luncurkan 6 Kali Lava Pijar

Baca juga: Pemkab Sleman Berencana Perpanjang Lagi Status Tanggap Darurat Gunung Merapi 

Arah potensi bahaya

Hanik menyatakan, Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved