Calon Kabareskrim Polri

Biografi dan Karir Ahmad Dofiri, Salah Satu Calon Kabareskrim Baru, Pernah Jadi Kapolda DIY

Biografi dan Karir Ahmad Dofiri, Salah Satu Calon Kabareskrim Baru, Pernah Jadi Kapolda DIY

Tribun Jogja/ Alexander Ermando
Ahmad Dofiri saat menjabat Kapolda DIY 

TRIBUNJOGJA.COM - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri yang baru tak lama lagi segera dipilih untuk mengganti Komjen Listyo Sigit Prabowo yang didaulat menjadi Kapolri.

Nama Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Ahmad Dofiri masuk ke dalam daftar sejumlah jenderal bintang dua yang berpeluang menjadi Kabareskrim versi Indonesia Police Watch (IPW).

Dikutip dari Kompas.tv, berikut biografi dan perjalanan karir Ahmad Dofiri

Ahmad Dofiri lahir pada tanggal 4 Juni 1967 di Indramayu, Jawa Barat.

Ia merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1989. Prestasinya adalah penerima bintang Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik.

Baca juga: Bantuan Subsidi Upah Karyawan Swasta Tahun Ini Ditiadakan? Begini Penjelasan Menaker

Baca juga: Ratusan Pengungsi Merapi di Barak Banyurojo Magelang Pulang ke Rumah

Baca juga: Edan, Pulau Lantigiang Dijual ? Ini Keterangan Versi Pembeli : Saya Beli Tanah Bukan Pulau

Sepanjang kariernya, Ahmad Dofiri pernah menjabat sebagai Kapolres Bandung, Kapolresta Yogyakarta serta Wakapolda DIY.

Bahkan Ahmad Dofiri menjadi Kapolda DIY pertama saat Polda DIY naik tipe dari B ke A dimana Kapoldanya berpangkat Irjen.

Irjen Dofiri saat ini menjabat sebagai Kapolda Jabar menggantikan Irjen Rudy Sufahriadi yang dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Jabar karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.

Hal tersebut tertuang dalam surat telegram Kapolri bernomor ST/3222/XI/KEP./2020 tertanggal 16 November 2020.

Ahmad Dofiri saat Masih Menjadi Kapolda DIY,  meresmikan Masjid di Kecamatan Karangmojo.
Ahmad Dofiri saat Masih Menjadi Kapolda DIY, meresmikan Masjid di Kecamatan Karangmojo tahun 2019. (Tribunjogja.com)

Penanganan Kasus

Saat menjabat menjabat sebagai Kapolda DIY, Dofiri telah menangani sejumlah kasus.

Salah satunya menindak pelaku aksi kekerasan di jalanan yang sering disebut masyarakat Yogyakarta dengan istilah "klitih”.

Saat itu dirinya sempat berucap prihatin melihat para pelaku yang masih berusia belia.

Dikutip dari Kompas.com, Dofiri menjelaskan, para pelaku yang masih berusia remaja dan berstatus pelajar ini memiliki masa depan yang panjang.

Namun ia menyayangkan, mereka melakukan tindakan yang tidak seharusnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved