Berita Kesehatan

Jangan Khawatir Jika Air Kencing Berbusa, Penyebabnya Tidak Selalu Ginjal atau Diabetes

Air kencing berbusa bisa terjadi akibat kondisi kesehatan tertentu semisal diabetes atau karena ginjal tapi bisa juga akibat sebab yang normal

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
Freepik
Ilustrasi 

Penyebab yang kurang umum dari urine berbusa adalah ejakulasi retrograde, yang merupakan kondisi yang terjadi pada pria saat air mani kembali ke kandung kemih alih-alih dilepaskan dari penis.

Penggunaan obat phenazopyridine (Pyridium, AZO Standard, Uristat, AZO) adalah penyebab lain yang kurang umum dari urin berbusa.

Orang-orang minum obat ini untuk mengobati rasa sakit akibat infeksi saluran kemih.

Dan terkadang, masalahnya sebenarnya hanya toilet Anda. 

Beberapa bahan kimia pembersih toilet dapat membuat urin Anda terlihat berbusa. Jika ini penyebabnya, busa akan berhenti segera setelah Anda mengeluarkan pembersih dari toilet.

Baca juga: Awas, Kalau Warna Kencingmu Keruh, Bisa Jadi Ciri Ciri Sakit Ginjal, Begini Penjelasannya

Apa faktor risikonya?

Anda mungkin lebih mungkin mengalami urine berbusa jika kandung kemih Anda penuh, yang dapat membuat aliran urine Anda lebih kuat dan lebih cepat.

Urin juga bisa berbusa jika lebih pekat, yang bisa terjadi karena dehidrasi atau kehamilan.

Protein dalam urin juga dapat menyebabkan busa dan biasanya disebabkan oleh penyakit ginjal. Anda lebih mungkin terkena penyakit ginjal jika Anda memiliki:

  • Diabetes
  • Riwayat keluarga penyakit ginjal
  • Tekanan darah tinggi

Baca juga: Kandungan Nutrisi dan Khasiat Kumis Kucing yang Diklaim Bisa Obati Penyakit Ginjal

Secara umum Anda tak perlu khawatir berlebihan jika urine atau air kencing berbusa. Utamanya jika tidak diikuti dengan gejala lainnya serta tidak berlangsung terus-menerus. Bisa jadi itu akibat dari pengaruh cepatnya pelepasan urine hingga mengaduk air di toilet.

Tapi Anda disarankan segera berkonsultasi dengan dokter jika ;

  • Urin berbusa tidak hilang dalam beberapa hari
  • Anda juga mengalami gejala seperti bengkak, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan
  • Urin Anda juga keruh atau berdarah
  • Jika Anda seorang pria, orgasme Anda menghasilkan sedikit atau tidak ada cairan atau Anda telah mencoba membuat pasangan wanita Anda hamil selama setahun atau lebih tanpa hasil. (*/Healthline)
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved