Yogyakarta
PSTKM, Penurunan Pengunjung Malioboro Mencapai 50 Persen
Penurunan pengunjung di Malioboro mencapai 50 persen. Sebagian pedagang terpaksa tak beroperasi karena tak ada pembeli.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM - Pemberlakukan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) di DIY telah masuk pekan kedua.
Penurunan pengunjung di Malioboro mencapai 50 persen.
Sebagian pedagang terpaksa tak beroperasi karena tak ada pembeli.
Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya, Ekwanto, mengatakan, PSTKM minggu kedua terjadi penurunan pengunjung mencapai 50 persen.
Kawasan Malioboro sepi dengan pemberlakuan kegiatan masyarakat ini.
Baca juga: Satpol PP Kota Yogya Berharap Pelaku Usaha Tak Main Kucing-kucingan dengan Petugas Saat PSTKM
"PSTKM minggu kedua penurunan pengunjung bisa mungkin 50 persen. Mungkin lebih. Sepi sekali ini," ujarnya, Sabtu (23/1/2021).
Minggu pertama pemberlakuan PSTKM juga sama.
Terjadi penurunan yang signifikan dari pengunjung.
Malioboro saat ini sepi, tanpa pemandangan wisatawan yang berkunjung ke sana.
Hanya segelintir pengunjung yang sesekali berkelindan.
"Minggu pertama, waktu itu landai terus, pengunjungnya sedikit. Ini 50 persenan sampai sekarang, bahkan mungkin kurang. Sangat berpengaruh. Toko-toko pada mengeluh. Dalam artian sepi, pembeli sedikit. Saya disambati, ya tidak bisa. Karena pelaksana di lapangan. Instruksi dari pusat seperti itu," katanya.
Kondisi ini membuat tak sedikit toko-toko, lapak pedagang kaki lima, dan pedagang kuliner di sana yang tutup.
Para pelaku usaha di sana pun berharap PSTKM tak diperpanjang, tetapi kemungkinan besar pembatasan akan dilanjutkan.
"Ya kita belum tahu, setelah tanggal 25 Januari 2021 nanti tak. Karena jam 19.00 (tutup), molor-molornya ada yang seperempat atau setengah jam. Kecuali yang drive through, kayak martabak itu kan jam 21.00-22.00," ujarnya.
Baca juga: Sepi Pembeli Selama PSTKM, Pedagang Pasar Beringharjo Lakukan Penjualan Secara Daring