Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas hingga Kamis Sore, Ini Imbauan BPPTKG Yogyakarta

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan BPPTKG Yogyakarta, hingga Kamis pukul 18.00 WIB petang ini sudah terjadi 4 kali awan panas guguran.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Dok BPPTKG
Awan panas guguran Gunung Merapi yang terjadi Kamis (7/1/2021) pukul 12.50 WIB. 

Ia menambahkan, citra satelit mengonfirmasi keberadaan gundukan yang diduga adalah material baru.

Sebagian mengalami longsor bersama material lama ke arah selatan-barat daya. 

"Lava pijar tadi malam ini terus terjadi. Magma sudah mencul di permukaan. Indikator bahwa magma terus menuju ke permukaan," ucap Hanik. 

Ia menerangkan, magma ini sudah terakumulasi di bawah permukaan.

Posisi magma yang muncul berada di ujung rekahan, munculnya material baru di ujung bibir bawah mengakibatkan ketika ia muncul, langsung runtuh.

Guguran lava pijar Merapi terlihat dari dari Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Selasa (5/1/2021).
Guguran lava pijar Merapi terlihat dari dari Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Selasa (5/1/2021). (Tribun Jogja/ Bramasto Adhy)

Kendati demikian, terkait sudah muncul atau belumnya kubah lava baru, Hanik mengatakan diperlukan pengamatan lebih lanjut.

"Secara fisiknya berupa magma baru yang batasnya ada material lamanya. Ini masih harus terus kita perhatikan, kalau berkembang berarti ada kubah lava baru," bebernya. 

Hanik menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi sampai saat ini masih tinggi.

Demikian juga dengan deformasi melalui EDM. 

"Secara teknis bisa dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021. Namun ini baru awal indikasi proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi," tandasnya. 

( tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved