Melihat Dapur Umum Pengungsi Gunung Merapi di Klaten, Kokinya Personel Brimob
Dua tim dari Brimob Polda Jawa Tengah tersebut terbagi mulai dari koki hingga tim penyiapan sarana dan prasarana.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
"Mendapat pujian dari Bapak Kakorlantas tentu membuat kami senang. Itu menjadi motivasi bagi kami untuk berkerja dengan baik lagi," jelasnya.
Baca juga: Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Solo di Klaten terima Uang Ganti Rugi Tertinggi Senilai Rp 1,5 Miliar
Baca juga: Ikuti Surat Edaran Bupati Klaten, Umbul Ponggok Tutup Selama Libur Natal dan Libur Tahun Baru 2021
Sebumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono meninjau dapur umum yang didirikan untuk membantu pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Selasa (29/12/2020).
Dapur umum yang didirikan oleh Ditlantas dan Sat Brimob Polda Jawa Tengah tersebut berada di Lapangan Keputran, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
"Operasi Lilin 2020 adalah operasi kemanuasiaan dan saat ini kami mengunjungi titik dapur umum yang dipergunakan untuk melayani masyarakat atau pengungsi Gunung Merapi," ujarnya pada awak media seusai meninjau dapur umum tersebut.
Menurut Irjen Istiono, dapur umum tersebut telah melayani pengungsi Gunung Merapi di Klaten dalam segi pemenuhan gizi dan makanan pengungsi sejak Selasa (22/12/2020) lalu.
Dalam sehari, lanjut dia, layanan dapur umum tersebut menyiapkan seribu bungkus nasi yang selalu dibagikan kepada pengungsi, relawan dan masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi tersebut.

"Hingga hari ini sudah sekitar delapan ribu nasi bungkus yang sudah dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Selain memberikan layanan dapur umum, diapaparkan Kakorlantas, pada kesempatan itu juga diberikan pendampingan psikologi atau trauma healing kepada anak-anak pengungsi Gunung Merapi yang ada di Klaten.
Ia berharap dengan adanya layanan trauma healing tersebut, perkembangan psikologi dan pertumbuhan anak-anak tidak terganggu meski tinggal di pengungsian.
"Selain memberikan layanan trauma healing bagi anak-anak, kita juga memberikan sosialisasi agar tidak terjadi kerumunan saat masyarakat berada di pengungsian," imbuhnya.
( tribunjogja.com )