Melihat Dapur Umum Pengungsi Gunung Merapi di Klaten, Kokinya Personel Brimob
Dua tim dari Brimob Polda Jawa Tengah tersebut terbagi mulai dari koki hingga tim penyiapan sarana dan prasarana.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Korps Brigade Mobil Kepolisian Republik Indonesia atau biasa disingkat Korps Brimob Polri adalah kesatuan operasi khusus milik Polri.
Pasukan Brimob terkenal tegas, berani, disiplin hingga jago beladiri.
Namun tak banyak yang mengira jika personel Brimob banyak juga yang handal dalam dunia masak memasak.
Hal itu terlihat saat personel tersebut bekerja di dapur umum pengungsi Gunung Merapi yang didirikan oleh Ditlantas dan Sat Brimob Polda Jawa Tengah di Kabupaten Klaten, Selasa (29/12/2020).
Adapun lokasi dapur umum tersebut berada di Lapangan Keputran, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Pantauan di lapangan sekitar pukul 07.00, terdapat dua unit kendaaran taktis (rantis) yang dioperasikan sebagai dapur umum.
Dua kendaraan itu tampak berdiri gagah di Lapangan Keputran yang berada persis di sebelah Kantor Camat Kemalang, Kabupaten Klaten.
Baca juga: Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono Tinjau Dapur Umum Pengungsi Gunung Merapi di Klaten
Baca juga: Jumlah Pengungsi Gunung Merapi yang Bermalam di Tempat Evakuasi Desa Tegalmulyo Klaten Menurun.
Di atas salah satu rantis itu, terlihat sejumlah personel Brimob tengah sibuk mengupas sayur-sayuran dan bahan-bahan dapur lainnya untuk membuat menu makan siang bagi pengungsi Gunung Merapi.
Kedua personel tersebut juga dibantu oleh sejumlah personel Polwan dari Ditlantas Polda Jawa Tengah untuk menyiapkan bahan baku.
"Untuk juru masak yang merupakan personel Brimob itu ada dua tim. Kita datangkan langsung dari Semarang," ujar Perwakilan Tim Dapur Lapangan Brimob, Ipda Andi, saat ditemui awak media, Selasa (29/12/2020).
Ia mengatakan, dua tim dari Brimob Polda Jawa Tengah tersebut terbagi mulai dari koki hingga tim penyiapan sarana dan prasarana.
"Khusus untuk koki dari Brimob itu cowok semua dan koki dari Ditlantas ada yang cowok dan cewek," jelasnya.

Pelaksanaan dapur umum bagi pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten juga mendapat kunjungan dari Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono, Selasa (29/12/2020).
Pada kesempatan itu, jenderal bintang dua itu juga menyempatkan diri untuk mencicipi masakan dari koki dapur umum tersebut.
Irjen Istiono juga memuji masakan dari pada koki yang merupakan personel Brimob dan Ditlantas tersebut.
"Mendapat pujian dari Bapak Kakorlantas tentu membuat kami senang. Itu menjadi motivasi bagi kami untuk berkerja dengan baik lagi," jelasnya.
Baca juga: Warga Terdampak Tol Yogyakarta-Solo di Klaten terima Uang Ganti Rugi Tertinggi Senilai Rp 1,5 Miliar
Baca juga: Ikuti Surat Edaran Bupati Klaten, Umbul Ponggok Tutup Selama Libur Natal dan Libur Tahun Baru 2021
Sebumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Istiono meninjau dapur umum yang didirikan untuk membantu pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten, Selasa (29/12/2020).
Dapur umum yang didirikan oleh Ditlantas dan Sat Brimob Polda Jawa Tengah tersebut berada di Lapangan Keputran, Desa Keputran, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
"Operasi Lilin 2020 adalah operasi kemanuasiaan dan saat ini kami mengunjungi titik dapur umum yang dipergunakan untuk melayani masyarakat atau pengungsi Gunung Merapi," ujarnya pada awak media seusai meninjau dapur umum tersebut.
Menurut Irjen Istiono, dapur umum tersebut telah melayani pengungsi Gunung Merapi di Klaten dalam segi pemenuhan gizi dan makanan pengungsi sejak Selasa (22/12/2020) lalu.
Dalam sehari, lanjut dia, layanan dapur umum tersebut menyiapkan seribu bungkus nasi yang selalu dibagikan kepada pengungsi, relawan dan masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi tersebut.

"Hingga hari ini sudah sekitar delapan ribu nasi bungkus yang sudah dibagikan kepada masyarakat," katanya.
Selain memberikan layanan dapur umum, diapaparkan Kakorlantas, pada kesempatan itu juga diberikan pendampingan psikologi atau trauma healing kepada anak-anak pengungsi Gunung Merapi yang ada di Klaten.
Ia berharap dengan adanya layanan trauma healing tersebut, perkembangan psikologi dan pertumbuhan anak-anak tidak terganggu meski tinggal di pengungsian.
"Selain memberikan layanan trauma healing bagi anak-anak, kita juga memberikan sosialisasi agar tidak terjadi kerumunan saat masyarakat berada di pengungsian," imbuhnya.
( tribunjogja.com )