Pengungsi Gunung Merapi

Jumlah Pengungsi Gunung Merapi yang Bermalam di Tempat Evakuasi Desa Tegalmulyo Klaten Menurun.

Sebanyak 296 pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten masih bertahan di Tempat Evakuasi Sementara (TES) hingga Minggu (27/12/2020)

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Almurfi Syofyan
Sejumlah pengungsi tampak duduk di Tempat Evakuasi Sementara Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Kamis (19/11/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sebanyak 296 pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten masih bertahan di Tempat Evakuasi Sementara (TES) hingga Minggu (27/12/2020) malam.

Adapun rinciannya yakni di Desa Balerante sebanyak 257 pengungsi yang masih bertahan di pengungsian.

Ratusan warga desa itu berasal dari lima dusun, yakni Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, Sukorejo dan Ngelo.

Sementara untuk Desa Tegalmulyo, jumlah pengungsi yang masih bertahan hingga Minggu malam hanya sekitar 39 pengungsi saja.

Baca juga: Pasar Saham Kembali Dibuka, IHSG Diprediksi Mengalami Penguatan pada 28 Desember 2020

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG Yogyakarta Hari Ini, Senin 28 Desember 2020

Data yang dihimpun Tribun Jogja, setidaknya dalam tiga malam terakhir, jumlah pengungsi yang tidur di Tempat Evakuasi Sementara (TES) Desa Tegalmulyo cenderung menurun.

Pada Jumat (25/12/2020) malam, data pengungsi di TES tersebut berjumlah 83 pengungsi.

Kemudian, Sabtu (26/12/2020) malam, jumlah pengungsi yang tidur di TES kembali menurun menjadi 70 orang.

Selanjutnya, Minggu (27/12/2020) malam, jumlah pengungsi yang tidur di TES tersebut hanya tinggal 39 orang saja.

Adapun rinciannya, warga Dusun Pajegan sebanyak 14 pengungsi, warga Dusun Canguk 11 pengungsi dan dari Dukuh Sumur sebanyak 14 pengungsi.

Relawan Desa Tegalmulyo, Purnama mengatakan jika data pengungsi di TES Tegalmulyo memang cenderung fluktuatif setiap malamnya.

"Memang seperti itu, tidak menentu kemarin (Sabtu malam-red) cukup banyak sekitar 70 pengungsi," ungkapnya, Minggu (27/12/2020) malam.

Ketika disinggung terkait alasan naik turunnya jumlah pengungsi di TES tersebut, Purnama mengatakan jika sebagian pengungsi mulai merasakan kejenuhan.

Baca juga: Tim Bimasakti UGM Raih Prestasi Internasional di Ajang Formula Student SAE Australasia 2020

Baca juga: Peringatan Dini BMKG : Senin Hari Ini, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Berikut

"Alasannya kurang tahu juga, mungkin jenuh atau ada kegiatan lain juga di rumahnya," jelas Purnama.

Sebagaimana diketahui, pengungsi Gunung Merapi di Kabupaten Klaten menjalani evakuasi pada saat malam hingga pagi hari saja.

Sementara saat siang hingga sore, pengungsi tetap beraktivitas seperti biasa di rumah atau di ladangnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi.

Selain Desa Tegalmulyo dan Desa Balerante, di Klatenjuga terdapat satu desa lainnya yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi yakni Desa Sidorejo.

Namun hingga saat ini warga desa tersebut yang berada di KRB III belum memutuskan untuk mengungsi ke TES di desa itu. (Mur)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved