Gambaran Konstruksi Tol Yogyakarta - Bawen, 85 Persen Akan Dibangun Melayang

IPL tol Yogyakarta-Bawen yang masuk wilayah DIY telah disetujui dan ditandatangani oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dokumentasi Satker PPK PJBH Kemen PUPR
Potret satelit Trase Lama dan Trase Baru Tol Yogya-Bawen 

Alasan memilih kawasan tersebut lantaran wilayah Barat Laut DIY ini berpotensi menumbuhkan perekonomian di DIY sesuai target dari Satuan Ruang Strategis (SRS) 

"Keberadaan tol Yogyakarta-Bawen memunculkan peluang pertumbuhan investasi. Serta pengendalian pemanfaatan tata ruang terhadap tanah pertanian yang berubah. Apalagi kalau ada bedah Menoreh yang menghubungkan YIA-Borobudur," ujar Krido.

Baca juga: UPDATE Jalan Tol Yogya Solo : Pengelola Berencana Fasilitasi UMKM Buka Lapak Di Rest Area Tol

Baca juga: UPDATE Jalan Tol Yogya Solo : BPN Inventaris dan Identifikasi Tahap Dua Pada Empat Desa Terdampak

Masih kata Krido, 75-85 persen konstruksi di trase Yogyakarta-Solo adalah elevated.

Sehingga beberapa Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) turut terganggu termasuk fungsi selokan mataram mengingat pembaungan konstruksi membentang di atas selokan mataram.

Namun demikian, Krido menegaskan akan ada jaminan dari tim pengadaan lahan bahwa keberadaan selokan mataram akan tetap terjaga meski terdapat pembangunan tol.

Sementara pihaknya telah melakukan beberapa kajian terkait dampak dari pembangunan jalan tol tersebut, baik itu secara sosial, alam dan pertumbuhan ekonomi.

"Ada kajian antisipasi secara fungsinya dari sisi ketata ruangan. Mungkin terkait pariwisata, pertanian dan sosial," ujar Krido.

Sementara Direktur Utama PT Jasa Marga Jogja Bawen, Mirza Nurul Handayani, mengatakan  pihaknya akan segera menindak lanjuti dan berkoordinasi dengan Kanwil BPN Yogyakarta.

Menurutnya panjang tol Yogyakarta-Bawen yang berada di DIY hanya 8,5 kilometer atau 18 persen dari total panjang keseluruhan.

Tol Yogyakarta-Bawen-Solo
Tol Yogyakarta-Bawen-Solo (Jasa Marga)

Untuk itu pihaknya masih menunggu kerja dari Kanwil BPN dalam membentuk tim satgas a dan satgas b untuk proses pemetaan lahan.

"Setelah appraisal keluar, nanti kan disampaikan ke pemilik lahan. Biasanya kan kalau sudah, ada sesi musyawarah. Kalau dua minggu tidak ada masalah ya bisa dibayarkan ganti untung," katanya.

Ia menjelaskan, karena IPL sudah terbit hari ini, pihaknya berharap akhir Maret atau Awal April 2021 pembayaran pertama untuk ganti untung tol Yogyakarta-Bawen di Kabupaten Sleman bisa dilakukan.

Mirza menyampaikan bahwa IPL di DIY terbit lebih awal dari Jawa Tengah.

Sehingga pembangunan konstruksi tol akan diawali dari DIY. Agustus 2021 menurut Mirza diperkirakan sudah bisa dimulai untuk pembangunan konstruksi

"Kalau untuk target konstruksi secara keseluruhan sampai Juli 2023. Tapi sesi satu lebih pendek bisa lebih cepat," tegasnya.

Mirza juga menjelaskan bahwa total investasi pembangunan tol Yogyakarta-Bawen mencapai Rp14 triliun meliputi konsultasi, desain, dan peralatan penunjang. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved