Yogyakarta
Menutup Tahun 2020, Sri Sultan Resmikan Tugu Yogyakarta dan Dua Proyek Infrastruktur Lainnya
Pembangunan kawasan Tugu bertujuan untuk membersihkan kawasan Tugu yang selama ini penuh dengan kabel-kabel yang melayang.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan secara virtual empat kawasan hasil pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2020.
Peresmian dilakukan Gubernur DIY dari Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat (18/12/2020) yang juga dihadiri Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Keempat hasil pembangunan yang diresmikan yakni penataan kawasan Simpang Tugu Jogja, pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Pasar Prawirotaman, dan pedestrian Jalan KH Ahmad Dahlan tahap pertama.
Dalam sambutannya, Gubernur DIY mengatakan, Tugu merupakan bagian dari kawasan strategis di DIY dan keberadaannya turut memperkuat satuan dari sumbu filosofi.
Baca juga: Perkuat Landmark Yogyakarta, Wajah Baru Kawasan Tugu Diresmikan Sri Sultan HB X
Pada tahun 2020 ini, kawasan Tugu ditata kembali termasuk jalan di sekelilingnya dengan pola yang sama dengan area Titik 0 km.
“Ke semua perencanaan itu, termasuk penataan kawasan Alun-Alun Utara, kawasan Malioboro, dan kawasan Stasiun Tugu, memang dimaksudkan untuk memperkuat tatanan fisik Yogyakarta. Hal ini sebagai bagian dari konsep filosofi dengan Panggung Krapyak, Kraton, dan Pantai Selatan yang memang diperuntukkan memperkuat usulan Yogyakarta sebagai Kota Filosofi dari UNESCO,” kata Sri Sultan.
Pembangunan kawasan Tugu bertujuan untuk membersihkan kawasan Tugu yang selama ini penuh dengan kabel-kabel yang melayang.
Masih kata Sultan, revitalisasi bangunan cagar budaya dan ikon Kota Yogyakarta ini, juga dilakukan bersamaan dengan revitalisasi Pasar Prawirotaman.
Pasar tradisional ini dibangun kembali menjadi bangunan empat lantai.
“Lantai keempat bangunan pasar ini akan digunakan untuk coworking space bagi para desainer muda dan usaha start-up guna merintis gagasan inovasi dalam mengembangkan industri kreatif DIY,” ujar Sultan.
Baca juga: Penampakan Terkini Simpang Tugu Jogja hingga Pedestrian Sudirman
Sri Sultan menambahkan, revitalisasi pasar tradisional ini hendaknya tidak hanya difokuskan pada aspek fisik saja, tetapi juga disertai dengan revitalisasi manajemen agar pengelola dan pedagang dapat mengikuti standar pelayanan dan pengelolaan pasar yang bersih, sehat, dan nyaman.
“Selain itu, harus didukung juga dengan revitalisasi ekonomi sebagai upaya peningkatan pendapatan serta akses pedagang terhadap pembiayaan dan sumber produk perdagangan. Karena pasar rakyat merupakan sarana perdagangan dan titik distribusi strategis dalam mengawal harga dan menjaga inflasi,” jelasnya.
Sementara Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menambahkan, total seluruh pembiayaan untuk keempat proyek pembangunan ini senilai Rp97,45miliar.
Pembangunan penataan kawasan Simpang Tugu ini dilakukan untuk mendukung keberadaan ikon Kota Yogyakarta ini.
Untuk perbaikan pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, dilakukan di segmen Jembatan Gondolayu hingga Simpang Tugu sepanjang 630 meter di kedua sisi.
Baca juga: Wajah Baru Kawasan Tugu Pal Putih Yogyakarta Mulai Tampak, Bersih dari Bentangan Kabel di Udara
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/menutup-tahun-2020-sri-sultan-resmikan-tugu-yogyakarta-dan-dua-proyek-infrastruktur-lainnya.jpg)