Kulon Progo

Keikutsertaan Program KB Pria dan KB Baru di Kabupaten Kulon Progo Masih Rendah

Keikutsertaan pria dalam program KB melalui berbagai metode jangka panjang seperti vasektomi dan suntik masih sangat minim.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

"Padahal setiap 100 orang putus kontrasepsi, ada 15 orang hamil di dua bulan pertama. Bisa dibayangkan kalau yang putus ada 1000 orang? berapa orang yang hamil bisa mencapai 150an orang. Padahal kalau dihitung yang putus bisa sekitar 3 juta," ucapnya beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Pemkab Kulon Progo Gelar Upacara Peringatan HUT ke-49 KORPRI

Kendati demikian dari penurunan pemakaian alat kontrasepsi tersebut, ia belum merinci berapa peningkatan angka kehamilan selama pandemi COVID-19 melanda. 

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, BKKBN melakukan pelayanan kontrasepsi secara door to door. 

Jika dulu kata Hasto, Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) tidak boleh membawa obat secara door to door. 

Namun di saat pandemi ini, pelayanan tersebut diperbolehkan. 

"Sekarang ini pelayanannya sedikit tapi banyak. Mereka tersebar di seluruh Indonesia. Makanya kita mengadakan sejuta akseptor yang bisa tembus 1,3 juta dalam sehari dan kita gratiskan pelayanannya," ujarnya. (Tribunjogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved