Kulon Progo

Keikutsertaan Program KB Pria dan KB Baru di Kabupaten Kulon Progo Masih Rendah

Keikutsertaan pria dalam program KB melalui berbagai metode jangka panjang seperti vasektomi dan suntik masih sangat minim.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di Kabupaten Kulon Progo.

Terutama pelayanan KB metode operasi pria (MOP) dan kepesertaan Keluarga Berencana (KB) baru melalui alat kontrasepsi jangka panjang masih minim. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan Keluarga Berencana (KB) Kabupaten Kulon Progo, Sudarmanto mengatakan keikutsertaan pria dalam program KB melalui berbagai metode jangka panjang seperti vasektomi dan suntik masih sangat minim.

Begitu juga dengan kepesertaan KB baru di Kulon Progo masih rendah. 

Baca juga: Kisah Pria Asal Kulon Progo Hilang Setahun, Ternyata Jalan Kaki Sejauh 400 KM ke Surabaya

Merujuk data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo, MOP pada tahun 2019 ada sekitar 30 orang sedangkan pada 2020 ada sekitar 7 orang.

"Tak hanya MOP, penurunan juga terjadi pada kepesertaan KB baru. Pada 2019 sekitar 79 persen. Sedangkan pada tahun ini hingga Oktober 2020 baru sekitar 59 persen," bebernya Minggu (6/12/2020). 

Kendati begitu, ia mengatakan untuk kepesertaan KB aktif pada tahun ini mengalami peningkatan sebesar 75 persen dibandingkan 2019 sebesar 73 persen. 

Sudarmanto juga mengatakan penurunan kepesertaan program KB selama pandemi disebabkan pelayanan KB baik di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) seperti rumah sakit, puskesmas maupun praktik bidan mandiri akan lebih berhati-hati terhadap akseptor atau calon peserta KB terhadap potensi penularan COVID-19. 

"Bahkan sempat di awal-awal COVID-19 merebak sangat menganggu terhadap pelayanan KB di masyarakat," kata dia. 

Ia menyebut penurunan paling terasa pada triwulan I hingga awal triwulan II yang mengalami penurunan mencapai 15 persen. 

Baca juga: Stigma Negatif Masyarakat Jadi Kendala Penanganan Penyakit HIV AIDS di Kulon Progo

Namun demikian, pada akhir triwulan II hingga triwulan IV, untuk mengantisipasi itu, pihaknya melakukan bakti sosial (baksos) terkait pelayanan KB di Kabupaten Kulon Progo

"Kami sedang menggencarkan komunikasi informasi dan edukasi (KIE). Dengan begitu diharapkan pada akhir tahun 2020 pemakaian alat kontrasepsi baik pria dan wanita tidak jauh dari tahun 2019 kemarin," ungkap Sudarmanto. 

Terpisah Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan adanya pandemi COVID-19 sangat mempengaruhi program-program yang sedang dijalankan oleh BKKBN

Terlebih di tingkat nasional, peserta program KB yang putus pemakaian pil maupun suntik KB menurun sekitar 3 juta orang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved