Sleman
96 Relawan di Posko Utama Pakem Jalani Rapid Tes Antigen
Hasil rapid tes antigen 96 relawan Gunung Merapi di Posko Pakem semuanya menunjukkan non reaktif.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman melakukan rapid tes antigen pada relawan gunung merapi.
Tujuannya adalah untuk memastikan relawan yang bersinggungan dengan pengungsi bebas dari COVID-19.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Novita Krisnaeni mengatakan ada 96 relawan yang menjalani rapid tes antigen.
Hasilnya seluruh relawan non reaktif.
Baca juga: Cangkringan Zona Merah Covid-19, Dinkes Sleman Akan Rapid Tes Pengungsi Gunung Merapi
"Kemarin Sleman mendapatkan bantuan rapid tes antigen dari BNPB, jumlahnya 2.500. Saat ini yang menjadi sasaran rapid tes antigen adalah relawan yang bertugas di posko utama," katanya saat ditemui di Posko Utama Pusdalops BPBD Sleman, Rabu (02/12/2020).
Ia merasa puas dengan hasil rapid tes antigen. Selain hasilnya non reaktif, tingkat partisipasi relawan juga tinggi.
Dengan demikian relawan tersebut dapat membantu pelayanan, baik di posko utama maupun di barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan.
Sebelumnya, Dinkes Sleman telah melakukan rapid tes kepada relawan di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan.
Rapid tes tersebut sudah dilakukan pada 9 November lalu.
Baca juga: Hasil Swab 40 Pengungsi Gunung Merapi di Tegalmulyo dan Balerante Klaten Negatif COVID-19
Namun sayangnya hanya 44 relawan saja yang mengikuti rapid tes tersebut.
"Alhamdulillah hari ini banyak relawan yang mengikuti rapid tes. Partisipasi baik. Hari ini ada 96 relawan yang ikut rapid tes antigen, hasilnya non reaktif semua,"terangnya.
Dengan adanya skrining bagi relawan, ia ingin memastikan seluruh relawan sehat dan tidak terpapar COVID-19.
Hal tersebut penting, sebab para relawan berinteraksi dengan pengungsi.
Sedangkan pengungsi adalah kelompok rentan, sehingga sangat mudah tertular COVID-19.
"Kami ingin memastikan relawan sehat dan bebas COVID-19, sehingga tidak membawa virus saat bertugas di pengungsian,"tutupnya. (Tribunjogja.com)