Penanganan Covid
Cangkringan Zona Merah Covid-19, Dinkes Sleman Akan Rapid Tes Pengungsi Gunung Merapi
Untuk antisipasi penularan COVID-19 di barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman akan
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Belum lama ini peta epidemiologi di Sleman menunjukkan mayoritas kapanewon berada pada zona merah.
Dari 17 kapanewon di Sleman, hanya ada beberapa kapanewon yang masuk dalam zona oranye, yaitu Moyudan, Seyegan, Ngemplak, Sleman, Turi.
Sedangkan Kapanewon lainnya masuk pada zona merah, termasuk Kapanewon Cangkringan.
Untuk antisipasi penularan COVID-19 di barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman akan melakukan rapid tes antigen.
Baca juga: Resep Jurus Sehat Rasulullah Pare dan Serai untuk Detoks Tubuh dari dr Zaidul Akbar
Baca juga: MTsN 6 Bantul Inisiasi Sarapan Gratis untuk Jaga Imun Siswa Saat Pembelajaran Tatap Muka 2021
Baca juga: Inilah Pemenang Golden Boy 2020, Pemain Terbaik Berusia di Bawah 21 Tahun dari Liga Utama Eropa
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan belum lama ini Pemkab Sleman mendapat bantuan rapid tes antigen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sebanyak 2.500 bantuan rapid tes antigen tersebut nantinya akan digunakan untuk melihat ada tidaknya penularan COVID-19 di pengungsian.
Yang menjadi sasaran adalah pengungsi, relawan, dan petugas di Balai Desa Glagaharjo.
"Rencananya begitu (rapid tes antigen pengungsi). Tetapi masih dimatangkan pelaksanaannya. Fungsinya untuk memastikan agar tidak terjadi penularan di pengungsian," katanya, Sabtu (21/11/2020).
Joko mengungkapkan, meskipun Kapanewon Cangkringan masuk dalam zona merah, namun Kalurahan Glagaharjo masih zona hijau.
Penambahan kasus COVID-19 di Kapanewon Cangkringan berada di Kalurahan Argomulyo satu kasus dan Kalurahan Kalurahan Wukirsari dua kasus.
Baca juga: Legenda Timnas Ricky Yakobi Meninggal Dunia, Ini Penyebab Serangan Jantung pada Pegiat Olahraga
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka 2021, Sekolah di Yogyakarta Kejar Persiapan Sarpras Pendukung
Baca juga: Fakta-fakta Viral Mobil Ayla Tabrak Honda CBR1000RR SP, Tolak Ganti Rugi Rumah dan Berakhir Damai
Sedangkan kalurahan lain belum ditemukan kasus, seperti di Kalurahan Kepuharjo, Umbulharjo, dan Glagaharjo.
"Kalurahan Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo belum pernah ditemukan kasus positif (sejak awal pandemi)," ungkapnya.
Ia memastikan, barak Gayam yang berada di Kalurahan Argomulyo juga aman.
Sebab kasus yang ditemukan di Argomulyo bukan terjadi di Gayam dan cukup jauh dari barak pengungsian.
Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah melakukan rapid tes bagi relawan dan petugas di pengungsian Balai Desa Glagaharjo.
Tujuannya untuk memastikan relawan dan petugas bebas dari COVID-19. (maw)
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. Tribunjogja.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu 3M:
- Wajib Memakai masker
- Wajib Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
- Wajib Mencuci tangan dengan sabun
Cangkringan
zona merah
Covid-19
Update Berita Gunung Merapi
pengungsi Gunung Merapi
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
Kapanewon
Berita Sleman Terbaru Hari Ini
Barak Pengungsian
Balai Desa Glagaharjo
pengungsian
rapid tes
30 Merek Bakpia dari Koperasi Bakpia Sumekar Terimbas Pandemi |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Update COVID-19 Yogyakarta 21 November 2020, Tempat Tidur Critical Tersisa 12 |
![]() |
---|
Tunggu Lampu Hijau Pemkab Sleman, Dinsos DIY Canangkan Membuka Shelter COVID-19 yang Baru |
![]() |
---|
Positif Covid-19 Terus Bertambah, Bantul Tingkatkan Tracing, Screening dan Testing |
![]() |
---|
Mencuci Tangan di Malioboro Menjadi Habit Baru Wisatawan |
![]() |
---|