Pakar Kebijakan Pendidikan UNY: Pembelajaran Daring Harus Tetap Dipertahankan
Menurutnya, meskipun kelak telah dilakukan pembelajaran secara tatap muka, pembelajaran daring sebaiknya tidak ditinggalkan.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim telah mengumumkan sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan memenuhi syarat tertentu mulai Januari 2021 atau awal semester genap tahun ajaran 2020/2021.
Nadiem pun mengharapkan sekolah-sekolah mulai mempersiapkan diri sejak sekarang hingga akhir tahun untuk pergantian model pembelajaran.
Nadiem menekankan, pembelajaran tatap muka ini diperbolehkan, tetapi tidak diwajibkan.
Pasalnya, keputusan ini dibuat untuk disesuaikan kembali dengan kebutuhan serta kondisi daerah masing-masing.
Pakar Kebijakan Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Arif Rohman turut menanggapi hal ini.
Baca juga: Cangkringan Zona Merah Covid-19, Dinkes Sleman Akan Rapid Tes Pengungsi Gunung Merapi
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Malam Ini Newcastle vs Chelsea, The Blues Dibayangi Tren Buruk
Baca juga: Jurus Sehat Rasulullah - dr Zaidul Akbar: Resep Detoks Tubuh dengan Pare dan Serai
Menurutnya, meskipun kelak telah dilakukan pembelajaran secara tatap muka, pembelajaran daring sebaiknya tidak ditinggalkan.
Sebab, pembelajaran daring dapat menjadi pelengkap.
"Pembelajaran online ini jadi pelajaran yang berharga juga. Sebaiknya tidak ditinggalkan. Pengalaman belajar secara online ini menjadi complement atau pelengkap," ujarnya kepada Tribunjogja.com, Sabtu (21/11/2020).
Menurut Arif, dalam era disrupsi saat ini pembelajaran daring perlu dipertahankan agar siswa bisa memiliki sumber-sumber pembelajaran yang lebih lengkap melalui media internet.
Ia melanjutkan, selain sebagai complement variable atau alternative variable, pembelajaran daring juga menjadi kebutuhan di era mendatang.
Bagaimana pun juga, kata dia, kehadiran teknologi dalam pembelajaran semakin lama semakin dibutuhkan dan bahkan akan menjadi trend dalam pendidikan persekolahan.
"Bahkan di masa depan ada brand image bahwa sekolah yang dianggap favorit adalah sekolah yang banyak mengadaptasi teknologi dalam pembelajaran," ungkapnya.
Di satu sisi, ia pun mengakui bahwa pembelajaran secara daring saja secara umum kurang efektif. Terlebih karena datangnya mendadak saat pandemi dan hampir seluruh sekolah belum siap menghadapinya.
"Kalau ini belum menjadi kebiasaan dan anak-anak tidak mengalami hal baru (dalam pembelajaran daring) anak-anak juga jenuh, apalagi kalau guru hanya mengajar saja, tidak disiapkan modul dan pembelajaran yang baik," tuturnya.