Ini Halte Sedekah di Bantul yang Menyediakan Makanan Gratis, Isi Semampunya dan Ambil Seperlunya
Tetapi di Bantul, ada namanya Halte sedekah Katupadumai, sebagai tempat menaikkan dan menurunkan rezeki, bagi orang-orang yang ingin menyisihkan
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Halte biasanya identik dengan tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Tetapi di Bantul, ada namanya Halte sedekah Katupadumai, sebagai tempat menaikkan dan menurunkan rezeki, bagi orang-orang yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk sesama.
Nama Katupadumai merupakan akronim, dari Kamu dan Aku Bersatu Padu Menuju Damai (damai di dunia dan damai di akhirat).
Ini merupakan komunitas legal yang sudah berbadan hukum untuk sedekah.
Dimotori oleh Rohmaniati Hidayah (45) dan Sujiyati Farid (50), warga Kadirojo, Palbapang, Bantul.
Baca juga: BMKG Yogyakarta : Beberapa Wilayah di DI Yogyakarta Telah Memasuki Awal Musim Hujan
Baca juga: PT Taman Wisata Candi Ungkapkan Pentingnya Penerapan Prokes dan Standarisasi Sektor Pariwisata
Baca juga: Mulai Malam Ini Semi Pedestrian Malioboro Dibuka Pukul 18.00 WIB - 21.00 WIB, Begini Respon PKL
Lokasi halte ini ada di tepi jalan Palbapang - Srandakan Bantul.
Tepatnya, di depan Balai Desa Palbapang, Bantul.
Setiap hari di etalase halte tersebut, ada puluhan nasi bungkus.
Jika hari Jumat bahkan ditambah dengan sayur-mayur, lengkap dengan air minum dalam kemasan.
"Aturannya, nasi bungkus boleh diisi dan diambil siapapun. Satu orang boleh mengambil satu bungkus," kata Founder Halte Sedekah Katupadumai, Sujiyati Farid, kepada Tribun Jogja, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Repot dan Takut Ternak Mati, Warga Kalitengah Lor Sleman Pilih Jual Ternak
Baca juga: Di Tengah Pandemi, BPBD DIY Sebut Penanganan Pengungsi Merapi Harus Terapkan Protokol Kesehatan
Baca juga: Gelombang Kesepuluh, Pendaftar Kartu Prakerja di Kota Yogyakarta Capai 15.741 Orang
Sujiyati menceritakan, halte Sedekah kali pertama diluncurkan pada bulan Juli 2020.
Berangkat dari rasa prihatin dan ingin menolong sesama karena banyak warga di Bumi Projotamansari terdampak pandemi dan membutuhkan uluran bantuan.
Awalnya, komunitas yang tergabung dalam grup WhatsApp dengan jumlah anggota 100 orang itu, membagikan nasi bungkus di pinggiran jalan.
Mereka membentangkan spanduk dan menawarkan kepada pengendara yang melintas untuk mengambil nasi.
Tetapi pada bulan Juli 2020, ada seorang anggota yang memberi bantuan etalase.