Ini Halte Sedekah di Bantul yang Menyediakan Makanan Gratis, Isi Semampunya dan Ambil Seperlunya

Tetapi di Bantul, ada namanya Halte sedekah Katupadumai, sebagai tempat menaikkan dan menurunkan rezeki, bagi orang-orang yang ingin menyisihkan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Pengendara berhenti dan mengambil makanan, di halte Sedekah Katupadumai depan Balai Desa Palbapang Bantul. 

Akhirnya, cara untuk bersedekah dan membagikan nasi berubah.

Yang awalnya dibagikan keliling dipinggir jalan, sekarang ditampung dalam etalase.

"Sebenarnya, pertama kali diluncurkan, di depan Masjid Khalid Bin Walid, Desa Palbapang. Tapi kemudian, Agustus pindah ke Depan Balai Desa Palbapang," ujar Sujiyati.  

Baca juga: INTER MILAN: Deretan Nama Kiper Calon Pengganti Samir Handanovic

Baca juga: Cerita Rizky Faidan Jadi Atlet Esport Profesional, dari Sekadar Hobi Menjadi Pundi-Pundi

Baca juga: Sebanyak 1.965 KK Terima Jaring Pengaman Sosial Covid-19 dari Pemkot Magelang

Lurah Desa Palbapang, menurutnya, sangat mendukung, bahkan memfasilitasi kehadiran Halte Sedekah di depan Balai Desa.

Pada mulanya, Halte Sedekah sangat sederhana. Hanya ada sebuah etalase dan payung.

Namun seiring berjalan waktu, karena bermanfaat bagi masyarakat, kehadirannya terus dibenahi.

Sekarang sudah ada bangunan atap dari kayu. 

Halte Sedekah memiliki tagline "isi semampunya dan ambil seperlunya".

Setiap hari ada banyak orang silih-berganti berdatangan ke halte.

Ada yang mengisi dan ada juga yang mengambil makanan.

Sujiyati mengaku tidak pernah menghitung secara pasti, berapa total perputaran, makanan yang ditaruh dan diambil dari Halte Sedekah. 

Baca juga: Bawaslu Klaten Melantik 2.550 Pengawas TPS

Baca juga: DPRD DIY Sidak ke YIA, Tanggapi Keluhan Tentang Akses Menuju Terminal Keberangkatan yang Jauh

Baca juga: BREAKING NEWS : ASN Positif Covid-19, Kantor Disdukcapil Kulon Progo Ditutup Sementara

Tetapi yang pasti, kata dia, pihaknya menjadwalkan bagi anggotanya dikomunitas Katupadumai untuk mengisi makanan di halte Sedekah secara berkala.

"Sehari ada 3 sampai 4 orang yang mengisi nasi bungkus. Tapi kami tidak mengikat, dan tidak memaksa. Seikhlasnya dan kerelaan hati masing-masing. Yang penting tidak memberatkan," katanya. 

Selain dari anggota Katupadumai yang semuanya adalah ibu-ibu, suplai makanan juga datang dari donatur yang ingin menyisihkan sebagian hartanya untuk berbagi.

Menurutnya, berbagi bisa apa saja. Bisa nasi bungkus, kue, camilan maupun sayur-mayur.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved