Potensi Erupsi Gunung Merapi
Peningkatan Curah Hujan Hingga 30 Persen, Gunung Merapi Siaga Ancaman Banjir Lahar Dingin
tiga ancaman yang telah pihaknya perhitungkan itu, antara lain erupsi Gunung Merapi sendiri, pandemi Covid-19, dan banjir lahar dingin.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan ada tiga ancaman bersamaan yang mungkin terjadi berkaitan dengan bencana Gunung Merapi.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan menyebutkan tiga ancaman yang telah pihaknya perhitungkan itu, antara lain erupsi Gunung Merapi sendiri, pandemi Covid-19, dan banjir lahar dingin.

Lilik menerangkan, berdasarkan informasi dari badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika (BMKG) dengan adanya la nina tahun ini dimungkinkan terjadi peningkatan curah hujan pada Desember 2020 hingga Februari 2021.
Hal ini menjadi kewaspadaan BNPB terhadap kemungkinan banjir lahar dingin di lereng Merapi.
Baca juga: Viral Komunitas Mobil yang Bunyikan Sirene Saat Konvoi di Kaki Gunung Merapi, Minta Maaf ke Warga
Baca juga: UPDATE Kondisi Gunung Merapi, BPPTKG Sebut Intensitas Kegempaan Minggu Ini Meningkat
Baca juga: Pemda DIY Gelar Pameran Virtual Jogja Premium Export, Upaya Tingkatkan Peluang Bisnis Saat Pandemi
"Musim hujan ini 40 persen lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Diperkirakan Desember, Januari, Februari ini. Sehingga betul-betul kami pertimbangkan terkait banjir lahar tadi," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (13/11/2020).
BNPB, BPBD DIY, dan BPPTKG sejak 2010 sudah memasang CCTV pada sungai-sungai utama yang masuk di wilayah DIY.

Pantauan kondisi sungai-sungai itu pun, menurut Lilik, sudah dapat diamati dari menit ke menit di Pusdalops.
Pihaknya pun sudah menyusun rencana kontingensi semisal terjadi banjir lahar dingin tersebut.
Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat juga terus dilakukan.
Baca juga: BPBD DIY : Hidupkan UMKM dengan Pengadaan Tempat Cuci Tangan di Banyak Tempat
Baca juga: Rawan Kecelakaan, Jalur Srandakan Bantul Minim Lampu Penerangan
Baca juga: Disperindag DIY Gelar Pasar Murah di Bantul dan Gunungkidul, 5.000 Paket Sembako Harga Ekonomis
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas ikut menanggapi hal ini.
Reni pun membenarkan adanya potensi peningkatan curah hujan mulai Desember 2020 hingga Februari 2021.
Menurutnya, secara umum di wilayah DIY pada periode tersebut diprediksi ada peningkatan curah hujan sebesar 20-40 persen.

Namun, untuk wilayah Sleman diperkirakan kenaikan hanya sebesar 20-30 persen atau sekitar 50-150 mm/bulan.
"Ya, umumnya wilayah DIY ada peningkatan curah hujan 20-40 persen, tetapi untuk wilayah Sleman diprakirakan ada kenaikan 20-30 persen atau 50-150 mm/bulan," ungkap Reni saat dihubungi Tribun Jogja, Sabtu (14/11/2020).
Reni menambahkan, meskipun demikian, sejak November ini pun intensitas curah hujan di DIY sudah di atas normal.
"Tetapi November ini intensitas curah hujan umumnya juga di atas normal," ucapnya. (uti)
Update Berita Gunung Merapi
Erupsi Merapi
Erupsi Gunung Merapi
banjir lahar dingin
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
BPPTKG
BPBD DIY
BPBD DIY Siapkan Barak Pengungsian untuk Tampung 14 Ribu Warga Terdampak Erupsi Gunung Merapi |
![]() |
---|
UPDATE Gunung Merapi, BPPTKG : Terpantau 2 Kali Luncurkan Lava Pijar Hari Ini |
![]() |
---|
UPDATE Gunung Merapi, Panewu Cangkringan Sebut Saat Ini Jumlah Pengungsi Capai Jumlah Terbanyak |
![]() |
---|
UPDATE Gunung Merapi, Pengungsi di Balai Desa Glagaharjo Sleman Bertambah Menjadi 328 Orang |
![]() |
---|
Masuk Fase Erupsi Baru, BPPTKG Belum Naikkan Status Gunung Merapi Menjadi Awas |
![]() |
---|