Gading Pawukir, Penerus Ki Seno Nugroho, Sudah Kembali Unjuk Aksi Latihan Mendalang
Lewat tayangan video Gatot Jatayu, aksi Gading Pawukir ini terjadi empat hari sesudah ayahnya dikebumikan di makam Semaki Gedhe.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
Semua penonton di ruangan tertawa melihat adegan itu.
Seperti belum puas menggunakan suntikan jumbo, Gading melengkapi Bagong pakai senjata pistol untuk menyerang lawan tandingnya.
Mirip seperti ayahnya, Gading sudah mampu memainkan emosi adegan tanding lewat aksi-aksi Bagong yang kocak.
Kakinya sudah cekatan memainkan keprak, dan kedua tangannya silih berganti menggerakkan wayang di depan kelir.
Saat adegan Durmogati muncul, Gareng, Petruk, dan Bagong dikalahkan, Gading mengambil sosok wayang perempuan Limbuh, yang bertubuh jumbo, lalu menghantam Durmogati hingga keok.
Ini adegan kocak khas, yang kerap diselipkan almarhum Ki Seno Nugroho di pertunjukan-pertunjukan wayang climen maupun pentas semalam suntuk.
Saat kayon atau wayang gunungan sudah ditancapkan Gading, sebagai penanda akhir adegan, tiba-tiba Bagong muncul.
Ia menarik kayon, lalu mengejar musuh-musuhnya.
Adegan tanding ternyata belum berakhir.
Ini juga gaya khas Ki Seno Nugroho memainkan emosi penonton wayang lewat aksi-aksi tak terduga.
Akhirnya Gading mengakhiri latihan singkat, disambut suka cita para penonton di ruangan, serta tepukan bangga di pundak Gading oleh pakdenya.
Tayangan masih berlanjut di sesi latihan oleh Nizar alias Gadang Prasetyo.
Anak remaja ini sudah piawai bermain mandiri, dan berani menggunakan suluk membuka penampilan.
Rekaman sesi latihan Gading Pawukir, Gadang Prasetyo dan teman-temannya di rumah keluarga almarhum Ki Seno Nugroho ditutup tepuk tangan meriah dari semua yang menonton di studio mini ini. (TRIBUNJOGJA.COM)