Gading Pawukir, Penerus Ki Seno Nugroho, Sudah Kembali Unjuk Aksi Latihan Mendalang
Lewat tayangan video Gatot Jatayu, aksi Gading Pawukir ini terjadi empat hari sesudah ayahnya dikebumikan di makam Semaki Gedhe.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Gading Pawukir, putra kedua almarhum dalang Ki Seno Nugroho, terlihat sudah kembali berlatih memainkan wayang kulit di rumahnya.
Aksi terampil Gading Pawukir direkam orang kepercayaan almarhum Ki Seno Nugroho, Gatot Jatayu.
Rekaman video aksi Gading diunggah di chanel YouTube Gatot Jatayu, Sabtu (7/11/2020) malam.
Tak sendirian, Gading Pawukir yang mengejutkan ayahnya saat ulang tahun ke-48 Ki Seno Nugroho pada 23 Agustus 2020, ditemani Nizar, remaja asal Magelang yang sudah diangkat anak oleh Ki Seno.
Nizar ini memperoleh nama baru Gadang Prasetyo, pemberian Ki Seno Nugroho.
Ia lebih dulu menekuni dunia pewayangan di rumahnya di Magelang.
Baca juga: Ki Seno Nugroho Meninggal, Sinden Elisha Orcarus Terpuruk, Kepala Sakit, Tak Ingin Bangun Tidur
Suatu saat beberapa bulan lalu, Nizar ngotot ingin pergi ke rumah Ki Seno Nugroho di Sedayu, untuk belajar mendalang.
Akhirnya ia diangkat anak oleh Ki Seno, dan berhasil menarik Gading Pawukir juga menyenangi dunia wayang kulit.
Lewat tayangan video Gatot Jatayu, aksi Gading Pawukir ini terjadi empat hari sesudah ayahnya dikebumikan di makam Semaki Gedhe.
Sebuah ruangan kecil di rumah keluarga Ki Seno Nugroho di Gayam, Sedayu, disulap jadi studio mini pentas wayang.
Di ruangan tidak terlalu luas itu terpasang kelir kecil, beberapa alat gamelan, serta kotak wadah wayang kulit.
Beberapa anak kecil, teman dan saudara Gading ada di ruangan.
Mereka memainkan gamelan bergantian.
Aksi Gading Pawukir diawali dua pria yang menyiapkan wayang dan perangkat latihan.
Baca juga: Inilah Curhat Sinden Elisha Orcarus Sepeninggal Dalang Ki Seno Nugroho
Sementara Gading terampil menabuh saron di pojok ruangan.
Penabuh kendang dalam sesi latihan itu disebut sebagai pakdenya Gading Pawukir.
Ia kakak istri Ki Seno Nugroho, Agnes Widyasmoro.
Terlihat awalnya Gading Pawukir malu-malu saat disuruh mendalang di depan kelir oleh pelatihnya.
Butuh waktu sangat lama membujuknya agar mau maju.
Gading malah terus asyik memainkan saron.
Lalu serombongan saudara, semuanya perempuan, termasuk kakak kandung Gading dan adik bungsunya, berdatangan ke ruang latihan.
Mereka menyemangati Gading agar mau memainkan wayang.
Tapi Gading masih terlihat malu, dan menyuruh teman mainnya maju lebih dulu.
Akhirnya, pendamping Gading latihan mendalang yang lebih dewasa, maju lebih dulu dan memainkan wayang untuk memancing kemauan putra Ki Seno Nugroho.
Baca juga: Permintaan dan Tawaran Ki Manteb Sudarsono kepada Putra Almarhum Ki Seno Nugroho, Gading Pawukir
Seusai memainkan wayang, pemuda itu kembali membujuk Gading maju, namun bocah itu masih terlihat enggan. Ia malah menunjuk temannya, Putra.
Bocah bertubuh mungil ini akhirnya maju lebih dulu, dibantu Nizar, yang memainkan keprak gaya Surokartan.
Putra ini terlihat lebih kecil tubuhnya ketimbang kayon (gunungan) yang dimainkannya.
Putra memainkan adegan peperangan antara Setyaki dan lawannya sosok dari pihak Kurawa.
Ukuran wayang yang dimainkannya masih terlihat lebih besar dari ukuran tubuh Putra.
Bakat bocah ini terlihat kuat.
Ia sudah piawai memainkan sabetan, walau tingkatannya sederhana.
Setelah Putra selesai main wayang, tiba giliran Gading.
Ia massh malu-malu disaksikan banyak orang, dan disiarkan langsung oleh Gatot Jatayu.
Adik Gading, Jenar Nyimasayu dan kakaknya, Anglir Kinanthi terus menyemangati agar Gading segera maju ke depan kelir.
Baca juga: Kisah Azzam, Bocah SD yang Menyukai Wayang karena Ki Seno Nugroho, Belajar Jadi Dalang dari YouTube
Mengenakan kaus hitam bertulis Bolo Seno, Gading akhirnya bersedia maju diiringi sambutan meriah seisi ruangan dan saudaranya yang menonton dari luar kamar.
Nizar alias Gadang Prasetyo duduk di belakangnya sebagai asisten.
Keduanya mengenakan kaus yang sama.
Sempat mencoba membuka menggunakan keprek gaya Solo, Gading beralih ke keprek Yogyakartanan yang suaranya berdenting-denting nyaring.
Begitu mencabut kayon, Gading langsung memainkan aksi peperangan antara punokawan dengan sosok-sosok Kurawa.
Bakat ketramplan sabetan Gading tampak jelas saat ia memainkan Bagong berkelahi melawan musuhnya.
Gading melempar Bagong ke udara, salto dan adegan itu berakhir sempurna.
Gagang gapit wayang Bagong mendarat mulus di tangan Gading Pawukir.
Gerakannya cukup cepat dan sudah enak dilihat.
Baca juga: Ki Seno Nugroho Wafat, Gandung Pardiman : Kita Kehilangan Dalang Muda Milenial Kreatif dan Inovatif
Naluri humor Gading terlihat saat ia memainkan bagon yang membawa suntikan besar.
Suntikan besar itu dipakai menyodok lawannya dari belakang.
Semua penonton di ruangan tertawa melihat adegan itu.
Seperti belum puas menggunakan suntikan jumbo, Gading melengkapi Bagong pakai senjata pistol untuk menyerang lawan tandingnya.
Mirip seperti ayahnya, Gading sudah mampu memainkan emosi adegan tanding lewat aksi-aksi Bagong yang kocak.
Kakinya sudah cekatan memainkan keprak, dan kedua tangannya silih berganti menggerakkan wayang di depan kelir.
Saat adegan Durmogati muncul, Gareng, Petruk, dan Bagong dikalahkan, Gading mengambil sosok wayang perempuan Limbuh, yang bertubuh jumbo, lalu menghantam Durmogati hingga keok.
Ini adegan kocak khas, yang kerap diselipkan almarhum Ki Seno Nugroho di pertunjukan-pertunjukan wayang climen maupun pentas semalam suntuk.
Saat kayon atau wayang gunungan sudah ditancapkan Gading, sebagai penanda akhir adegan, tiba-tiba Bagong muncul.
Ia menarik kayon, lalu mengejar musuh-musuhnya.
Adegan tanding ternyata belum berakhir.
Ini juga gaya khas Ki Seno Nugroho memainkan emosi penonton wayang lewat aksi-aksi tak terduga.
Akhirnya Gading mengakhiri latihan singkat, disambut suka cita para penonton di ruangan, serta tepukan bangga di pundak Gading oleh pakdenya.
Tayangan masih berlanjut di sesi latihan oleh Nizar alias Gadang Prasetyo.
Anak remaja ini sudah piawai bermain mandiri, dan berani menggunakan suluk membuka penampilan.
Rekaman sesi latihan Gading Pawukir, Gadang Prasetyo dan teman-temannya di rumah keluarga almarhum Ki Seno Nugroho ditutup tepuk tangan meriah dari semua yang menonton di studio mini ini. (TRIBUNJOGJA.COM)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/gading-pawukir-penerus-ki-seno-nugroho-sudah-kembali-unjuk-aksi-latihan-mendalang.jpg)