Gunung Merapi Siaga Tepat 10 Tahun Setelah Mega Erupsi 5 November 2010

Peningkatan status Merapi terjadi tepat 10 tahun setelah mega erupsi 5 November 2010, yang menandai fase penjebolan kubah lava gunung ini.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Letusan Merapi November 2010 dari Bukit Bintang, Pathuk, Gunungkidul 

Frekuensi terjadinya letusan Gunung Merapi sangat signifikan, pada periode 3000 - 250 tahun yang lalu tercatat kurang lebih 33 letusan dengan skala letusan kecil sampai besar.

Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020.
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tribunjogja/ Setya Krisna Sumargo)

Letusan dengan skala besar (VEI 4) terjadi antara 150 - 500 tahun. Letusan skala VEI 3 terjadi setiap 30 tahun, dan letusan kecil terjadi antara 2-7 tahun.

Letusan yang dipicu longsornya kubah lava merupakan karakteristik aktivitas Merapi Post-1800 A.D, mempunyai indek letusan VEI 1-3 (Newhall dan Voight,1997).

Letusan VEI 3 dijumpai pada letusan 1930 dan 1961.

Menurut cerita petugas Pos Pengamatan Merapi (PGM) Babadan, Yulianto, arah letusan di masa itu mengarah ke sektor barat.

Yulianto yang ayahnya pernah bertugas saat terjadi letusan 1961, beberapa desa di dekat alur Kali Trising lenyap.

(Tribunjogja.com/xna)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved