Kota Yogya
Kurangi Kemacetan, Pemkot Yogya Kembali Berlakukan Lalu Lintas 2 Arah di Jembatan Peta
Pemkot Yogyakarta kembali melakukan rekayasa lalu lintas dalam percobaan kawasan pedestrian Malioboro.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kembali melakukan rekayasa lalu lintas dalam percobaan kawasan pedestrian Malioboro.
Seperti diketahui bersama, kebijakan tersebut, membuat jalan-jalan sirip Malioboro mengalami kemacetan cukup parah.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Windarto mengatakan, di Jalan Letjen Suprapto yang dibuat satu arah dari utara ke selatan, terjadi antrean panjang kendaraan.
Sehingga, antisipasi harus dilakukan guna menunjang kenyamanan warga.
Baca juga: Pedagang Malioboro Bersuara Terkait Akses Jalan Saat Uji Coba Semi Pedestrian Malioboro
"Makanya, untuk hari ini, Jembatan Peta kita buat dua arah, untuk mengurangi beban Jalan Letjen Suprapto. Sementara begitu, kedepannya akan kita evaluasi lagi ya, bagaimana lanjutannya," ujarnya, Rabu (4/11/2020).
Windarto pun tidak menampik, kemacetan panjang di Jalan Letjen Suprapto diakibatkan oleh adanya beberapa pemilik mobil yang parkir di tepi jalan.
Padahal, tepi jalan di area tersebut tak direkomendasikan sebagai kawasan parkir karena mengganggu arus lalu lintas.
"Selama ini, arahannya ya, di tepi Jalan Letjen Suprapto itu sebenarnya tidak untuk parkir. Termasuk saat dijadikan satu arah seperti sekarang ini, walaupun memang ada beberapa pertokoan di sana, seperti toko ban di dekat lampu merah. Nah, salah satunya itu," ungkapnya.
Baca juga: Catatan Uji Coba Bebas Kendaraan di Kawasan Malioboro Yogyakarta
"Sebab, ketika ada satu saja kendaraan yang parkir, kita lihat dari CCTV, pasti ada lajur yang kosong, sehingga penggunaan jalannya menjadi tidak efisien, karena mobil kan tidak bisa manuver dengan baik," imbuh Windarto.
Namun, lain halnya dengan Jalan Mataram.
Meski terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang selama percobaan kawasan pedestrian Malioboro, pihaknya tetap memberikan toleransi kepada pemilik kendaraan, untuk memarkirkan mobilnya di kedua sisi tepian jalan.
"Jalan Mataram masih status quo. Ke depan ada pengaturan lebih lanjut karena ada penyesuaian. Tapi, sekarang dengan kondisi yang ada, masih bisa ditoleransi. Sementara parkir sisi kiri dan kanan masih ada," cetusnya. (TRIBUNJOGJA.COM)