Catatan Uji Coba Bebas Kendaraan di Kawasan Malioboro Yogyakarta
Pengendara dan masyarakat yang melintas di kawasan Malioboro masih terlihat bingung saat diberlakukannya uji coba Malioboro
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com Yogyakarta -- Pengendara dan masyarakat yang melintas di kawasan Malioboro masih terlihat bingung saat diberlakukannya uji coba Malioboro bebas kendaraan pada Selasa (3/11/2020).
Uji coba tersebut ditengarai masih belum diketahui sepenuhnya oleh warga.
Pantauan Tribun Jogja, sejumlah pengendara masih terlihat ragu-ragu dan bingung saat melintas, tidak jarang petugas menghalau dan menegur pengendara yang kedapatan melanggar dan tidak mengetahui manajemen lalu lintas yang diterapkan.
Hal itu terlihat di area persimpangan kawasan Gardu Anim. Hal ini karena kawasan Jalan Mataram berlaku satu arah menuju utara.
Perubahan manajemen lalu lintas juga terjadi di sisi barat Gardu Anim. Arus ini sepenuhnya berubah menjadi arah barat.
Sementara lajur kendaraan di bawah Jembatan Kleringan sisi barat menjadi dua arah.
Selain itu, penumpukan kendaraan juga terlihat di kawasan jalan Letjend Suprapto. Ruas jalan tersebut menjadi satu arah menuju selatan.
Penumpukan terjadi karena ruas jalan ini menjadi titik pertemuan antara pengendara dari jalan Pembela Tanah Air, Jalan Pasar Kembang dan dari arah utara.
Plt Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti tak menampik bahwa uji coba tersebut cukup membingungkan bagi para pengendara.
Baca juga: Dalang Ki Seno Nugroho Meninggal Dunia, Ini Kisah Suksesnya Bikin Anak Muda Gemar Nonton Wayang
Namun, dia menyebut hal itu wajar karena masih di hari pertama pemberlakuan uji coba.
“Ini masih penyesuaian, semoga hari-hari ke depan bisa mendapatkan formula yang pas, terkait dengan pengaturan lalu lintasnya,” kata dia.
Dalam konsep uji coba itu, Pemda DIY memberlakukan rekayasa manajemen lalu lintas menyesuaikan dengan konsep Malioboro sebagai semi pedestrian.
Kendaraan yang boleh melintas hanya becak kayuh, andong, Trans Jogja, kendaraan plat merah dan pengecualian terbatas untuk becak motor (Betor).
“Ini giratori penuh dengan berlawanan arah jarum jam. Ada beberapa wilayah yang berlaku satu arah penuh dan berubah total,” katanya.
Made menjelaskan, kebijakan ini sebagai upaya uji coba sebelum Malioboro berubah menjadi semi pedestrian penuh.