UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Pekan Ini, BPPTKG Yogyakarta Sebut Intensitas Kegempaan Lebih Tinggi

Berdasarkan pemantauan BPPTKG selama sepekan terakhir, tercatat bahwa intensitas kegempaan di Gunung Merapi cenderung meningkat.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Kubah lava Gunung Merapi 

Cuaca di sekitar Gunung Merapi minggu ini umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.

Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.

Tinggi asap maksimum 500 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 28 Oktober 2020 pukul 08.10 WIB.

"Terdengar beberapa kali Guguran dengan jarak luncur yang tidak teramati karena visual dominan berkabut," tandas Hanik.

Baca juga: Bupati Magelang Siapkan Langkah Antisipasi Terkait Kondisi Merapi

Baca juga: Pakar Geografi UGM Jelaskan Tantangan Evakuasi Bencana Merapi di Masa Pandemi

Dari sisi analisis morfologi area kawah berdasarkan foto dari sektor tenggara pada tanggal 30 terhadap 22 Oktober 2020 tidak menunjukkan adanya perubahan morfologi kubah.

Perhitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan foto udara dengan drone pada 29 Oktober 2020 sebesar 200.000 m3.

Dari analisis foto drone tersebut, tidak teramati adanya material magma baru.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental tersebut, maka disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, sehingga status aktivitas ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada.

Analisis morfologi kawah melalui foto dari stasiun Deles3 tanggal 9 September terhadap 1 September 2020.
Analisis morfologi kawah melalui foto dari stasiun Deles3 tanggal 9 September terhadap 1 September 2020. (Dok BPPTKG)

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif.

"Kepada para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan agar radius 3 km dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi agar meningkatkan kewaspadaan," tutur Hanik.

Selain itu, Guguran lava dan letusan eksplosif berpotensi menimbulkan hujan abu.

Masyarakat di sekitar Gunung merapi juga diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Masyarakat juga diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. 

( tribunjogja.com / maruti a husna )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved