Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringati Maulid Nabi, Berikut Sederet Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW yang Harus Ditiru

Sebagai umat muslim di momen kelahiran Rasulullah SAW atau biasa disebut Maulid Nabi selayaknya kita meneladani sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW.

Editor: Rina Eviana
Yasin AKGUL / AFP
ILUSTRASI - Seseorang warga berdoa di Hagia Sophia di Istanbul 26 Juli 2020 

Setelah menikah dengan Rasul, Khadijah menghadiahkan Zaid kepada beliau dan beberapa orang dari salah satu rombongan haji melihat Zaid. Saat itu beliau berada di Mekah, kemudian mereka memberitahukan hal tersebut kepada ayah Zaid. Sang ayah yang sudah mencari anaknya dan hampir putus asa kemudian pergi ke Mekah untuk menjemput anaknya meskipun ia harus menebusnya.

Pada saat tiba di Mekah, Rasul bertemu dengan ayah Zaid dan di mata sang ayah yang terlihat berduka menyentuh hati Rasulullah. Kemudian ia memerdekan Zaid tanpa syarat apapun. Meskipun demikian, Zaid menolak untuk pergi. Seraya ia berkata

“Aku tidak akan pergi, aku lebih mencintai engkau daripada ayah dan ibu kandungku sendiri.”

Ketulusan hati Rasulullah dengan memerdekakan budak dan mempermudah urusan orang lain patut untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada Hadits Riwayat Muslim,

“Barangsiapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika didunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barangsiapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya.”

3. Ketegasan Nabi Muhammad SAW yang Memberikan Hidayah

Ilustrasi
Ilustrasi (ist)

Nabi Muhammad SAW dapat berperilaku tegas dan tetap dengan kelembutan, sehingga tidak menyakiti hati umatnya.

Baca juga: Wilujeng Wulan Maulid Nabi: Berikut Inspirasi Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2020 dalam Bahasa Jawa

Beliau tidak pernah berkata maupun berlaku kasar kepada mereka yang menghinanya. Adapun terdapat suatu kisah teladan nabi yang menceritakan tentang bagaimana Rasulullah memotong lidah seseorang sehingga menyadarkan hati seseorang tersebut. Beliau memperlakukan umatnya dengan penuh kelembutan hati dan tulus mewarnai kehidupan disekelilingnya.

Pada saat Perang Hunain berkecamuk, Nabi Muhammad SAW mengangkat senjata melawan Suku Hawazin dan Quraisy yang dipimpin oleh Alabak. Kemudian kedua pasukan tersebut bertempur di medan Hunain, yang jaraknya sekitar tiga mil dari Mekah.

Nabi Muhammad Saw dan pasukannya berhasil mengalahkan kaum Quraisy dan mendapatkan banyak harta rampasan perang. Rasulullah sedang membagi-bagikan empat perlima dari harta rampasan perang yang diperoleh kepada orang-orang ikut berperang seperti biasa yang ia lakukan.

Kemudian bagian seperlimanya untuk Rasulullah sendiri dan dibagikannya kepada anggota keluarga yang beliau kehendaki. Dari salah seorang penerima, Abbas seorang penyair yakni merasa tidak puas atas apa yang ia peroleh. Kemudian ia mengumpat Rasulullah SAW dengan cara membacakan syair yang tidak mengenakkan hati. Rasulullah pun mendengar syair tersebut kemudian tersenyum dan seraya berkata

“Bawa orang itu pergi dari sini dan potong saja lidahnya!”

Pada saat itu Umar sedang marah melihat perbuatan Abbas yang hampir saja melaksanakan perintah Rasulullah untuk memotong lidahnya. Seketika Ali tiba-tiba menyeret Abbas dan membawanya ke lapangan dimana binatang ternak rampasan dikumpulkan.

“Ambillah sebanyak yang kau mau”

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved