Maulid Nabi Muhammad SAW

Peringati Maulid Nabi, Berikut Sederet Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW yang Harus Ditiru

Sebagai umat muslim di momen kelahiran Rasulullah SAW atau biasa disebut Maulid Nabi selayaknya kita meneladani sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW.

Editor: Rina Eviana
Yasin AKGUL / AFP
ILUSTRASI - Seseorang warga berdoa di Hagia Sophia di Istanbul 26 Juli 2020 

Tribunjogja.com -Umat Islam akan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal atau tahun 1442 Hijriah kali ini jatuh pada 29 Oktober 2020.

Sebagai umat muslim di momen kelahiran Rasulullah SAW atau biasa disebut Maulid Nabi selayaknya kita meneladani sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW.

Ya, Rasulullah merupakan salah satu inspirator seluruh umat muslim yang patut untuk dijadikan role model.

Terdapat banyak nilai kehidupan, kebaikan, dan kisah tauladan yang dapat kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi pribadi lebih baik. Dilansir dari zakat.or.id berikut sejumlah kisah tauladan Nabi Muhammad SAW yang sudah selayaknya kita tiru:

Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW (dok.istimewa)

Allah SWT berfirman,

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah“.(QS Al Ahzab : 21)

Nabi Muhammad SAW telah diutus oleh Allah SWT sebagai seorang rasul dan pemimpin bagi umat islam. Rasulullah memiliki segala keistimewaan dan berbagai rahmat untuk menuntun umat menuju jalan lurus yang diberkahi oleh Allah SWT. Kebaikannya yang mengharukan diiringi dengan akhlak yang mulia, sehingga menjadi suri tauladan bagi umat di dunia. Mari menelusuri 5 ceritasang motivator handal, kisah sauri teladan Nabi Muhammad  SAW berikut,

1. Kisah Teladan Nabi tentang Kelembutan Hati terhadap Orang yang Menyakitinya

Pada suatu hari terdapat seorang pengemis Yahudi buta yang selalu berteriak dan menghina Nabi Muhammad SAW. Pengemis tersebut selalu ditemani oleh seseorang yang senantiasa menyuapi dengan penuh lembut dan kasih sayang.

Suatu waktu, seseorang tersebut tidak datang kembali untuk menyuapi dan tergantikan oleh sahabat Rasulullah yaitu Abu Bakar As-Shidiq. Seketika sang pengemis hanya ingin disuapi oleh seseorang sebelumnya dan rasa nyaman dan sayang mengisi hatinya.

Kemudian satu sahabat terbaik Nabi Muhammad SAW itupun berkata,

“Memang, benar, Aku bukan orang yang biasa datang membawa makanan dan memberimu suapan atas makanan itu. Aku memang tidak bisa selemah lembut orang itu.”

“Ketahuilah bahwa Aku adalah salah satu sahabat orang yang setiap hari menyuapimu tersebut. Orang yang dulu biasa ke sini dan memberimu makan dan menyuapimu telah wafat. Aku hanya ingin melanjutkan amalan yang ditinggalkan orang tersebut, karena Aku tidak ingin melewatkan satu pun amalannya setelah kepergiannya.”

Lalu si pengemis buta Yahudi tersebut terdiam sejenak dan bertanya kepada Abu Bakar siapa orang yang selama ini  memberinya makan dan juga menyuapinya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved