Empat Gerbang Menuju Borobudur Mulai Dibangun, Ditargetkan Selesai Tahun 2021
Ada empat gerbang yang akan dibangun menuju Candi Borobudur. Pembebasan sudah selesai dilaksanakan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Ada empat gerbang yang akan dibangun menuju Candi Borobudur.
Pembebasan sudah selesai dilaksanakan.
Sementara pembangunan satu gerbang di Klangon sudah sekitar 70-80 persen.
Tiga gerbang di Blondo, Palbapang dan Kembanglimus baru dimulai Oktober 2020.
Tiga gerbang ini ditarget selesai akhir tahun 2021.
Kepala Satuan Kerja Wilayah 1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Dwiatma Singgih, mengatakan, total ada empat gerbang yang akan dibangun.
Pihaknya kebagian membangun tiga gerbang di Blondo, Kembanglimus dan Palbapang.
Baca juga: Kerjasama Diperpanjang, UKM Binaan Pemkot Yogya Bisa Lebih Lama Pasarkan Produk di Mall
Baca juga: Apindo DI Yogyakarta Tawarkan Solusi Bipartit Untuk Upah 2021
Pembangunan fisik rencana dilaksanakan mulai pekan ini. Pihaknya sudah memulai pengukuran di gerbang-gerbang tersebut.
Pembangunan ditarget selesai akhir tahun 2021 mendatang.
"Total ada empat gerbang, tiga gerbang yang membangun kami Jawa Tengah. Satu gerbang yang membangun balai Jogja. Yang balai jogja, mbangun yang klangon sudah sekitar 70-80 persen. Kemudian tiga gerbang lagi, kembanglimus, palbapang dan blondo kontraknya baru minggu lalu. Kemudian fisik rencana minggu ini kita sudah mulai pengukuran. Kita harapkan nanti akhir 2021 itu akan selesai gerbang-gerbang itu," tuturnya, Minggu (18/10/2020).
Baca juga: Menkominfo RI Berharap UU Cipta Kerja Jadi Payung Hukum Transformasi Digital Bagi UMKM dan Koperasi
Baca juga: Ratusan Paket Pekerjaan DPUPKP Sleman Terdampak Rasionalisasi Anggaran
Empat gerbang tersebut mempunyai simbol masing-masing.
Seperti Gerbang Palbapang akan memakai simbol Kalpataru.
Blondo dengan simbol singa. Kembanglimus menggunakan simbol gajah.
Klangon memakai simbol Kapal Samudera Raksa.
"Gerbang palbapang memakai simbol kalpataru. Blondo simbol singa. Kembanglimus memakai simbol gajah. Klangon memakai simbol kapal samudera raksa. Yang sudah mulai membangun adalah gerbang klangon dengan simbol Samudera raksa," ujarnya.
Anggaran yang dialokasikan berbeda-beda tiap gerbang, karena tidak hanya simbol, masing-masing juga akan dibangun fasilitas seperti parkir dan toilet.
Bahkan di Gerbang Kembanglimus akan dibangun rest area dan community center.
Baca juga: Nasabah BPD Syariah DIY Mengaku Puas dengan Pelayanan yang Diberikan
Baca juga: Gandeng PT KAI, Pemkot Yogya Bagikan 5.000 Face Shield di Malioboro Yogyakarta
Pembangunan di Kembanglimus membutuhkan sekitar Rp 20 miliar.
"Total bangunan berbeda-beda. Karena tidak hanya simbol itu saja, tetapi juga ada sedikit fasilitas di sana. Parkir, toilet. Paling gede Kembanglimus, tak hanya gerbang, tetapi juga membagun rest area dan community center. Kembanglimus sekitar 20 Miliar," tuturnya.
Selain gerbang tadi, akses budaya poros Mendut, Pawon, Borobudur juga akan dibangun.
Nanti di tepi Sungai Progo, sky walk akan dibangun untuk menikmati alam.
Tujuan lain untuk mengembalikan ritual path dari perjalanan Waisak dalam satu garis lurus menuju Borobudur.
"Kemudian akses budaya poros mendut pawon borobudur. Nanti di tepian Progo kita bikin skywalk untuk menikmati pohon kanan kiri alam. Itu juga mengembalikan ritual pathnya, kalau upacara waisak perjalanan. Borobudur itu satu jalan lurus. Itu yang kita bikin jalurnya," katanya.
Pembebasan tanah gerbang dan akses budaya, anggaran yang dialokasikan sekitar Rp 45 miliar.
Khusus gerbang Palbapang, ada pelebaran geometri untuk menunjang exit tol karena beban akan semakin berat, sehingga perlu pelebaran.
"Pembebasan tanah terkait gerbang akses budaya, kita anggaran sekitar 45 miliar, gerbang dan akses budaya. Kita dukung lagi khusus di Palbapang ada pelebaran geometri, karena di sana ada exit tol juga. Simpangan itu bebannya akan semakin besar, sehingga perlu pelebaran. Total pelebaran itu plus gerbang-gerbang kita anggarkan 84 miliar. Akhir tahun ini selesai," tuturnya.
Baca juga: Berkenalan dengan Cikal Bakal Sepeda Modern, Velocipede 1863 Reproduksi Warga Kota Magelang
Baca juga: UPDATE Virus Corona 18 Oktober 2020: Hari Ini Bertambah 4.105, Jumlah Total Kasus COVID-19 361.867
Pembangunan gerbang Kembanglimus, blondo, palbapang, dimulai pada pertengahan bulan Oktober 2020 ini. Kontrak sudah ditandatangani pada 7 Oktober 2020 lalu.
Kurang lebih 150 hari pengerjaan atau satu tahun tiga bulan dan selesai akhir 2021 mendatang.
"Pertengahan oktober ini. Sudah teken kontrak 7 oktober. Baru minggu lalu kita kontrak. Mulai oktober, memakan waktu 150 hari. Satu tahun tiga bulan. 2021 akhir sudah selesai. Selain itu ada pelebaran jalan oleh Bina Marga. Ini memang kolaborasi. Bina Marga dan Cipta Karya," pungkas Singgih.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah, Hanung Triyono, mengatakan, pembebasan lahan dilaksanakan antara Pemprov dan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko untuk rencana area pedagang dan parkir yang baru di Kujon.
Lahan yang digunakan total seluas 10,7 hektar. Anggaran dari Pemprov Jateng sebesar Rp30 miliar dan TWC sebesar Rp 60 miliar.
“Pembebasan lahan ini dilaksanakan berbarengan Pemprov dan juga dari TWC. Jadi, kita bersinergi untuk menyelesaikan pengadaan lahan yang totalnya nanti adalah 10,7 hektar. Harapannya di 2021 nanti kita bareng-bareng tanah selesai sekalian, pembangunannya dari Kementerian PUPR. Dana Rp30 miliar dari Pemprov, Rp 60 miliar dari TWC,” katanya. (rfk)