Kerjasama Diperpanjang, UKM Binaan Pemkot Yogya Bisa Lebih Lama Pasarkan Produk di Mall
Kabid Usaha Kecil Mikro, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Bebasari Sitarini berujar, dalam perjanjian ini
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta resmi memperpanjang kerjasama dengan mall, atau pusat perbelanjaan untuk memasarkan produk-produk usaha kecil mikro (UKM) binaannya, sampai April 2021.
Kabid Usaha Kecil Mikro, Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Bebasari Sitarini berujar, dalam perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat menambah durasi kerjasama tiga bulan dari kontrak awal.
"Dalam kesempatan awal, kerjasama pemasaran ini hanya sampai Januari 2021. Tapi, kami sudah membahas dengan manajemen Lippo Mall untuk memperpanjangnya selama tiga bulan lagi," ujarnya, Minggu (18/10/20).
Sita mengungkapkan, para pelaku UKM memberi masukan padanya supaya memperpanjang durasi kerjasama, sehingga bisa lebih lama memasarkan produk di pusat perbelanjaan. Ia pun lantas menindaklanjuti masukan tersebut.
Baca juga: Apindo DI Yogyakarta Tawarkan Solusi Bipartit Untuk Upah 2021
Baca juga: Dialog Nasional Penentuan Upah Sempat Memanas, Unsur Serikat Menolak Upah 2021 Sama dengan 2020
Baca juga: Soal Kelanjutan Kompetisi Liga 1 2020, Ini Pendapat Pelatih Kawakan Indonesia
Bukan tanpa alasan, tambahnya, mereka merasakan dampak positif sejak diberi kesempatan memasarkan produk di mall. Menurutnya, sambutan apik para pengunjung Lippo Mall terbukti mampu mengerek omzet UKM.
"Namun, untuk produk-produk kuliner (makanan berat), memang belum terlalu baik, karena masyarakat selama ini lebih menggemari produk camilan," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, selain Lippo Mall, pihaknya juga menjalin kerjasama dengan Galleria Mall. Menurutnya, saat ini, jumlah UKM yang diwadahi di Lippo Mall mencapai 65, dan 35 lapak yang ditempatkan di Galleria Mall.
"Kita juga sedang menjajaki kerjasama dengan satu mall lagi, tapi belum ada kesepakatan. Harapannya segera terealisasi karena sekarang UKM kita membutuhkan bantuan untuk memasarkan produknya," pungkas Sita. (aka)