Kulon Progo

Kisah Pengusaha Stik Growol Kulon Progo Beralih Jualan Sego Berkat Agar Bertahan di Tengah Pandemi

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang juga terkena dampak akibat pandemi Covid-19 saat ini.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Pemilik usaha Sego Berkat Pare Anom Bu SPA, Sri Puji Astuti. 

Karena dari segi rasa yang enak, ia mulai mendapatkan pesanan baik dari teman-temannya hingga instansi pemerintah.

"Jadi saya suruh teman-teman untuk mencicipi makanannya dan mereka pada suka. Dari situ mereka banyak yang pesan bahkan dari instansi pemerintah hingga sekolah di Kulon Progo dan Purworejo ada yang mulai memesan," ucapnya.

Selain itu, sego berkat yang dibuatnya tersebut juga ia promosikan melalui sosial media agar semakin dikenal.

Bahkan dalam sehari, ia bisa membuat sebanyak 400 pesanan sego berkat dengan dibantu oleh 18 karyawannya.

"Jumlah segitu belum termasuk konsumen yang makan langsung di tempat. Disini yang makan di tempat juga lumayan banyak. Biasanya yang sering kesini itu pegawai saat jam makan siang," kata Sri.

Pengusaha Nilai Produktivitas Ekspor DIY Bergerak Lambat Saat Pandemi

Sego berkat yang dibuatnya tersebut ia jual dengan harga Rp 7 ribu per porsi.

Namun jika pembeli ingin menambah lauk pauk seperti telur dan suwiran ayam yang lebih banyak ia patok dengan harga Rp 11 ribu sampai Rp 12 ribu per porsi.

Selain harganya yang murah, makanan yang dibuatnya tersebut tanpa menggunakan MSG sehingga dapat dipastikan aman jika dikonsumsi.

Sebab dalam proses pembuatannya tidak menggunakan kompor melainkan tungku kayu. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved