Kulon Progo

Kisah Pengusaha Stik Growol Kulon Progo Beralih Jualan Sego Berkat Agar Bertahan di Tengah Pandemi

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang juga terkena dampak akibat pandemi Covid-19 saat ini.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Ari Nugroho
Istimewa
Pemilik usaha Sego Berkat Pare Anom Bu SPA, Sri Puji Astuti. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang juga terkena dampak akibat pandemi Covid-19 saat ini.

Oleh sebab itu, kondisi tersebut menjadikan para pelaku UMKM harus pintar memutar otak agar usaha yang dijalankannya tetap bisa bertahan di tengah pandemi.

Seperti yang dialami oleh Sri Puji Astuti, pelaku UMKM asal Dusun Karangwuluh Lor, Kalurahan Karangwuluh, Kapanewon Temon, Kulon Progo.

Ia yang dulunya sebagai pengusaha camilan stik berbahan baku growol, kini harus beralih usaha berjualan Sego Berkat Pare Anom Bu SPA.

Pemkab Kulon Progo 7 Kali Terima Opini WTP dari BPK RI

Padahal usaha camilan stik growol dengan merk Goku yang diproduksinya dulu telah dipasarkan ke beberapa daerah bahkan bisa ditemui di toko berjejaring yaitu Tomira.

Namun karena adanya pandemi Covid-19, penjualan Goku mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Dari situlah ia beralih berjualan sego berkat.

"Sebelumnya saya konsultasi ke beberapa teman dan muncullah ide untuk membuat Sego berkat karena tren nya sekarang masyarakat suka makanan tradisional," tuturnya Jumat (9/10/2020).

Ide tersebut kemudian dijalankan pada Juni 2020.

Dalam menjalankan usahanya tersebut, ia dibantu oleh warga sekitar dimana mayoritas ibu-ibu.

Facebook Gelontorkan Bantuan untuk Usaha Kecil di Indonesia, Ini Syarat Pendaftarannya

Mereka membuat sego berkat yang berisi nasi gurih, sayur tholo, oseng pepaya, gudeg, mie, srundeng kelapa, tahu dan tempe bacem, suiran ayam kampung dan peyek.

Makanan tersebut disajikan dengan cara dibungkus dengan menggunakan daun jati yang ia dapatkan dari pekarangannya.

Setelah itu, makanan tersebut dimasukkan ke dalam besek (tempat makanan yang terbuat dari anyaman bambu).

Sego berkat yang dibuatnya tersebut kemudian dibagikan ke teman-temannya agar mencicipi makanan yang dibuatnya tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved