Bantul

Kelompok Budidaya Ikan di Bantul Belajar Kembangkan Sidat

Ikan dengan nama ilmiah Anguilliformes itu bahkan menjadi salah satu bintang utama dalam komoditas ekspor nasional.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
sidat 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sidat merupakan salah satu potensi perikanan Indonesia yang cukup besar dan masih bisa dikembangkan.

Ikan dengan nama ilmiah Anguilliformes itu bahkan menjadi satu dari beberapa bintang utama dalam komoditas ekspor nasional.

Pasarnya, cukup menjanjikan, terutama di negara-negara Eropa dan Jepang.

Potensi pasar luas, kandungan protein dan harga yang cukup tinggi, membuat kelompok budidaya Mina Makmur di Padukuhan Deresan, Ringinharjo, Bantul mulai belajar mengembangkan budidaya Ikan sidat.

Ikan dengan bentuk tubuh ramping dan memanjang itu ditampung dipetak-petak kolam perikanan.

Budi daya yang dijalankan adalah growout atau pembesaran.

Bukan breeding atau pengembangbiakan.

Sebab, seratus persen benih sidat di dunia, saat ini masih berasal dari alam.

Katua Kelompok Budidaya Ikan Mina Makmur Bantul, Ilham Ngato mengatakan, benih ikan sidat yang dikembangkan di kelompoknya berasal dari nelayan Kebumen.

Santap Siang, Cicipi Gurihnya Sate Klatak dan Olahan Sidat di Warung Mbok Sabar Bantul

Menurut dia, budidaya ikan sidat awalnya cukup sulit dibanding ikan pada umumnya.

Kesulitan ada pada pemberian makan dan tingkat kualitas air yang harus benar-benar diperhatikan.

Pihaknya mengaku sudah lebih dari empat tahun, menekuni pembesaran ikan sidat.

Sebagian kendala yang dihadapi, menurut dia, satu persatu sudah mulai teratasi.

"Sekarang ini kami masih terus belajar. Bagaimana mengembangkan sidat agar bisa hidup di air tawar," tuturnya.

Ikan sidat memang sebagian besar hidup di laut tetapi bisa juga hidup di air tawar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved