Jawa
Program Jumat Berkah UNIMMA, Beli Sayuran Petani dengan Harga Tinggi, Dibagikan Cuma-cuma
Aksi sosial oleh Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dilaksanakan dengan berbagi sayuran di Kampus II UNIMMA, Jumat (18/9/2020).
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Aksi sosial oleh Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dilaksanakan dengan berbagi sayuran di Kampus II UNIMMA, Jumat (18/9/2020).
Sayuran itu dibeli dari petani kemudian dibagikan secara gratis kepada pihak kampus dan warga di sekitar.
Rektor UNIMMA, Suliswiyadi, mengatakan, aksi berbagi sayuran ini sebagai aksi peduli terhadap petani.
Pandemi membuat harga jual sayuran anjlok.
Ekonomi petani terganggu. Oleh karena itu, pihaknya menggelar kegiatan sosial.
• 6 Buah dan Sayur Mudah Banget Didapat, Punya Khasiat untuk Penyakit Darah Tinggi atau Hipertensi
"Kita harus peduli terhadap petani. Ekonomi mereka terganggu selama pandemi ini. Kegiatan ini menyadarkan semua. Di saat pandemi, pihak kampus peduli. Kita beli hasil tani, dan kita bagi-bagikan kepada masyarakat," tuturnya, Jumat (18/9/2020), seusai kegiatan Jumat Berkah di Kampus II UNIMMA, Magelang.
Suliswiyadi mengatakan, kegiatan ini akan rutin dilaksanakan dengan program Jumat Berkah.
Tiap Jumat, minggu kelima.
Selain ini, pihaknya juga akan membuat sekolah petani.
"Pada saat hari ber-Muhammadiyah. Setiap bulan minggu ke lima. Kegiatan peduli terhadap masyarakat. Kita juga ingin membuat program sekolah petani yang nanti dirancang MTCC. Selain berbagi, juga belajar dari petani. Ada aspek keagamaan juga," katanya.
• PMM Kempompok 86 Universitas Muhammadiyah Malang Bantu Warga Rejosari Belajar Daring
Ketua MTCC UNIMMA, Retno Rusdjijati, mengatakan, kegiatan berbagi ini dilaksanakan setelah melihat harga yang drop, sehingga petani juga kesusahan dalam menjual produk pertaniannya.
"Kita bagi dan ini langkah awal sehingga ketika ada kegiatan itu, masyarakat tahu. Kami ingin menggugah masyarakat menghargai produk kita yang dihasilkan petani," katanya.
Retno mengatakan, pihak kampus membeli sayuran dari petani sebanyak dua mobil, kemudian dibagikan kepada masyarakat dan kampus secara cuma-cuma.
"Kami beli dua mobil sayur, sekitar 300an, dibagikan kampus 1 dan II dan masyarakat sekitarnya. Dibeli dari harga mereka. Awal ini sementara gratis. Rencananya bisa setiap bulan, baru kita jual untuk membantu pemasaran petani juga. Petani produksi tapi belum laku, kita membantu itu. Paling tidak konsumsi dalam kampus," ujar Retno.