Wabah Virus Corona

Penjelasan Ahli, Gejala COVID-19 'Happy Hypoxia di Indonesia Sudah Muncul Sejak Maret 2020

Ahli menyebutkan happy hipoxia sudah terjadi sejak awal pandemi COVID-19 mulai mewabah di Indonesia.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock
Ilustrasi saturasi oksigen 

Dokter spesialis paru Erlina Burhan dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/4/2020). (DOKUMENTASI BNPB)

Erlina mengatakan, happy hypoxia merupakan suatu kondisi seseorang yang kekurangan oksigen.

Namun, penderita tak mengalami sesak napas atau gejala lain, sehingga orang tersebut merasa baik-baik saja.

"Pasiennya tidak sesak, tidak kelihatan sesak jadi katanya happy-happy saja, nonton TV, masih nge-Zoom, tapi sebetulnya sudah terjadi hypoxia atau kekurangan oksigen," kata Erlina dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (4/9/2020).

Setelah Vaksin COVID-19 Ditemukan Apakah Pandemi Virus Corona Berakhir?

Erlina mengatakan, jika seseorang mengalami kekurangan oksigen, biasanya otak akan memerintahkan tubuh untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya dengan bernapas lebih cepat.

Maka, setelah berolahraga atau berkegiatan berat, biasanya seseorang bernapas dengan tersengal-sengal. Hal itu tidak terjadi pada penderitaCOVID-19  yang mengalami happy hypoxia.

Menurut Erlina, infeksi Virus Corona yang luas akan menghambat sinyal tubuh untuk memberi tahu otak bahwa telah terjadi kekurangan oksigen, sehingga penderita happy hypoxia terlihat bernapas seperti biasa.

"Pada infeksi virus Covid ini sinyal tersebut dihambat oleh inflamasi maka tidak ada sinyal ke otak," ujar Erlina. "Jadi kalau diperiksa darahnya kadar oksigennya rendah tetapi masih tidak sesak, tidak terlihat tersengal-sengal," tuturnya.

Erlina menyebut bahwa happy hypoxia berbahaya lantaran dalam waktu dekat penderita akan mengalami penurunan kesadaran.

Kenali Doomscrolling dan Cara Mengatasinya

Oleh karena itu, Erlina mengimbau orang yang mengalami demam, batuk dan pusing untuk segera menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.

"Kalau Anda bergejala segeralah menghubungi fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujar Erlina.

"Apalagi kalau kemudian gejalanya bertambah berat, walaupun belum sesak segera datang ke rumah sakit karena kemudian di rumah sakit akan dilakukan pemeriksaan foto thorax dan diperiksa saturasi oksigen anda untuk mengetahui apakah anda kekurangan oksigen atau tidak," tuturnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Sebut Gejala Happy Hypoxia Sudah Muncul di Indonesia Sejak Maret"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved