Yogyakarta

Keluh Kesah Pekerja Asal Yogyakarta yang Dirumahkan, Menanti Program Pemerintah DIY

Kekhawatiran adanya gelombang pengangguran tinggi mulai dirasakan oleh mantan pekerja tenaga kontrak satu hotel di Kota Yogyakarta.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

"Itu kan untuk yang karyawan saja ya. Nah pekerja freelance seperti saya bagaimana? Apalagi saya baru saja di rumahkan. Kok malah tidak mendapat," ungkap pria asal Tegalrejo, Yogyakarta ini

Ia berharap ada jalan keluar dari pemerintah DIY agar nasib para pekerja yang dirumahkan sepertinya dapat kembali mencukupi kebutuhan hidup.

Hal yang sama juga dirasakan Handi Pusdian.

Pria yang baru menikah satu tahun yang lalu ini juga waswas.

Meski tidak kehilangan pekerjaan, namun jam kerjanya sebagai seorang koki harus dikurangi.

"Sebulan hanya 12 kali masuk. Ya ada pengurangan jam kerja, karena masih sepi kan pengunjung hotelnya. Belum stabil," katanya.

Ia pun turut merespon langkah pemerintah DIY terkait rencana penyusunan program up skilling dan reskilling yang direncanakan pada tahun 2021 mendatang.

"Kalau bisa malah secepatnya, supaya pengangguran tidak semakin tinggi. Saya sangat setuju program itu segera diluncurkan. Harapannya ya kami dapat modal usaha juga," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved