Update Corona di DIY

Pakar UGM Jelaskan Mutasi Virus SARS-CoV-2

Tiga di antara empat isolat tersebut mengandung mutasi D614G. Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, dr Gunadi, SpBA, PhD mengatakan, mutasi D614G pada virus

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Maruti A. Husna
Ketua Pokja Genetik FK-KMK UGM, dr Gunadi, SpBA, PhD (paling kiri). 

“Tidak perlu berasumsi terlalu jauh bahwa ini berpengaruh pada tingkat keparahan atau klinis dari pasien, tetapi memang harus diwaspadai bahwa secara teori transmisi dari strain yang bermutasi ini memang lebih tinggi,” ungkapnya.

Penularan Covid-19 di Lingkungan Keluarga Semakin Marak di Yogya, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

Sementara, Dekan FK-KMK UGM, Prof Dr Ova Emilia, MMedEd, PhD, SpOG(K) menyampaikan rasa syukurnya atas upaya dan keberhasilan yang telah diraih tim FK-KMK UGM.

“Alhamdulillah kita telah berhasil dengan segala usaha dari tim Pokja Genetik ini dengan keterbatasannya mampu memberikan hasil yang luar biasa. Sebanyak 4 dari 24 (isolat) yang sudah di-publish dari Indonesia,” paparnya.

“Luar biasa dalam arti kepentingan dari Whole Genome Sequencing ini sangat penting terutama dalam menyikapi suatu penyakit yang kita belum banyak mengerti. Di sini untuk melihat bagaimana penyebarannya, mungkin ada mutasi yang lebih ganas, sehingga itu otomatis berkaitan dengan upaya-upaya ke depan untuk pengembangan vaksin dan terapi,” sambungnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan tim ini adalah suatu modal dasar untuk penelitian Covid-19 ke depan.

Ova pun berpesan, terkait penemuan ini, agar masyarakat terus mengedepankan protokol kesehatan. “Sudah paling betul kita selalu melakukan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved