Update Corona di DIY

10 Positif Covid-19 Klaster Warung Soto Isolasi di Satu Kompleks, Lingkungan Sekitar di-Lockdown

Langkah lockdown lokal diterapkan di lingkungan sekitar warung Soto Lamongan yang menjadi titik klaster baru Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
news.un.org
ilustrasi Virus Corona (Covid-19) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Langkah lockdown lokal diterapkan di lingkungan sekitar warung Soto Lamongan yang menjadi titik klaster baru Covid-19 di Kota Yogyakarta.

Upaya itu dilakukan untuk membatasi akses keluar masuk bagi warganya, maupun pendatang dari luar.

Camat Umbulhjarjo, Rumpis Trimintarta mengungkapkan lockdown lokal tersebut, diberlakukan di salah satu RT di wilayah Kelurahan Pandean.

Menurutnya, upaya ini telah dimulai sejak 10 orang menyusul dinyatakan positif terpapar Covid-19, Sabtu (29/8/2020) malam.

"Sejak 10 orang itu terkonfirmasi, berdasar kesepakatan dengan lurah, RT dan RW, kami sepakat mempersempit akses keluar dan masuk dibatasi satu pintu saja ya. Ini untuk mempermudah pengawasan," katanya, saat dikonfirmasi pada Senin (31/8/20) siang.

Antisipasi Meluasnya Klaster Warung Soto, Pemkot Yogyakarta Intensifkan Tracing

Rumpis mengatakan, saat ini, kesepuluh orang tersebut menjalani isolasi mandiri dalam satu kompleks, karena tak satupun yang menunjukkan gejala Covid-19.

Karena itu, ia harus memastikan protokol kesehatan dijalankan secara tertib, dengan pengawasan memadahi.

"Kendala utamanya memang di aspek pengawasan, karena kita tidak mungkin mengawasi selama 24 jam penuh. Jadi, kita koordinasi juga dengan Kapolsek dan Danramil, agar ada petugas yang keliling dan siaga di sekitaran rumah untuk isolasi mandiri itu," ungkapnya.

Di samping itu, ia juga memastikan, anggota keluarga yang dinyatakan negatif berdasarkan hasil swab test, kini sudah tinggal terpisah dari 10 pasien itu.

Bahkan, rencananya RT setempat siap mencarikan rumah kontrakan sementara, untuk menampung sekitar 5 orang warga.

"Ada lebih dari 5 anggota keluarga yang negatif. Saat ini sudah tertangani, tetapi dari pengurus RT siap mencarikan alternatif agar mereka bisa tinggal lebih layak. Nanti kita mintakan biayanya ke Dinkes, karena untuk logistik siap dipenuhi masyarakat," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved