Update Corona di DI Yogyakarta
Antisipasi Meluasnya Klaster Warung Soto, Pemkot Yogyakarta Intensifkan Tracing
Hingga saat ini, klaster warung makan yang berlokasi di depan XT Square telah memunculkan 11 kasus positif.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Sebagai antisipasi meluasnya klaster warung Soto Lamongan di Kecamatan Umbulharjo, Pemkot Yogyakarta semakin menggencarkan upaya tracing.
Selain para pembeli, tetangga sekitarnya pun harus menjalani swab test untuk memastikan diagnosa.
Seperti diberitakan sebelumnya, klaster warung makan yang berlokasi di depan XT Square itu telah memunculkan 11 kasus positif.
Berawal dari pemilik warung soto, hingga ditemukan tambahan 10 orang yang berstatus anggota keluarga dan pegawai yang dipekerjakan.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, 10 orang itu didapat dari hasil swab test terhadap 19 anggota keluarga maupun pegawai yang bekerja di warung soto. Lalu, pada Senin (31/8/20), test kembali dilakukan terhadap 5 orang.
"Hari ini, kita swab keluarga yang kemarin belum sempat. Kemudian, ada juga dari tetangga, jumlahnya lima orang. Jadi total ada 24 orang yang kita swab, 19 sudah keluar hasilnya dan yang 5 masih menunggu," terangnya di Balaikota Yogyakarta, Senin (31/8/20).
Heroe pun menuturkan, proses tracing saat ini mengalami kemajuan signifikan setelah terdapat tiga orang pembeli yang sudah menginformasikan kunjungannya di warung soto periode 15-25 Agustus. Pihaknya lantas meminta ketiganya untuk cek kondisi di faskes terdekat.
"Dari tiga orang itu, dua di antaranya beli dan dimakan di sana, sementara satu dibawa pulang, take away. Karena mereka sudah teridentifikasi, akan coba kita periksa, sedang kita jadwalkan swab test," ujarnya.
"Kita juga mendapat informasi ya, kalau selama periode itu memang banyak yang mampir di sana. Bahkan, beberapa rombongan besar, seperti kelompok gowes. Yang jelas, semuanya kita arahkan untuk segera melakukan pemeriksaan di faskes," tambah Heroe.
Dengan begitu, Pemkot melalui Dinas Kesehatan pun bisa melakukan tracing, sekaligus blocking secara akurat, agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota itu berharap, sebaran dari klaster ini bisa berhenti di Generasi 2.
"Ini sudah jadi klaster baru, karena sudah ada transmisi lokal. Tapi, harapannya cukup sampai Generasi 2, jangan sampai ada tambahan Generasi 3," ucapnya.
Lebih lanjut, Heroe mengungkapkan, saat ini terdapat 38 pasien positif Covid-19 di wilayah Kota Yogyakarta, dimana 33 di antaranya berstatus orang tanpa gejala (OTG). Lalu, 5 orang lainnya, disebut menunjukkan gejala dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Termasuk 10 orang dari klaster warung soto itu, semuanya OTG. Artinya, selama satu bulan terakhir ini, memang lebih banyak dijumpai kasus OTG ya, dibanding yang bergejala. Jadi, kita harus semakin berhati-hati dan memperketat protokol kesehatan," pungkasnya. (aka)